Kasus Bendera Rizieq Shihab Jangan Ditanggapi Berlebihan

| 10 Nov 2018 02:14
Kasus Bendera Rizieq Shihab Jangan Ditanggapi Berlebihan
Tangkap layar channel YouTube Front TV
Jakarta, era.id - Ketua Setara Institute, Hendardi menyebut tudingan Rizieq Shihab yang menyebut ada rekayasa pengibaran bendera tauhid di Arab Saudi tak berdasar. Hendardi menilai Rizieq ingin ingin menampilkan dirinya sebagai sosok penting dalam politik Indonesia.

"Cara ini juga merupakan upaya melanggengkan pengaruh pada pengikutnya, sehingga tetap berada dalam satu barisan dan imamah terhadap RS yang ujungnya untuk kepentingan politik praktis dalam Pilpres 2019," kata Hendardi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (9/11/2018).

Hendardi bilang, otoritas Arab Saudi sebagai negara berdaulat tentu tak akan bisa diintervensi negara lain. Sehingga, soal bendera hitam di kediaman Rizieq Shihab itu tak perlu ditanggapi berlebihan oleh pemerintah dan aparat keamanan.

Hendardi juga mengatakan, kecurigaan dan tudingan para pengikut Rizieq kalau pemeriksaan Ketua FPI itu berbau  dari aparat negara Indonesia maupun intelijen, tak logis. Malah bagi Hendardi, tudingan itu adalah fantasi yang bersifat politis untuk menggambarkan kalau Rizieq sebagai korban.

Menurut Hendardi, upaya dan bantuan hukum yang diberikan KBRI sudah cukup. Namun yang perlu diingat, keberadaan Rizieq di Arab Saudi adalah menghindari dari proses hukum di Indonesia.

"Adalah benar setiap warga negara Indonesia di luar negeri harus dilindungi pemerintah RI tidak terkecuali RS. Namun mesti diingat bahwa status RS adalah pelarian atau buron dari beberapa kasus yang melilitnya di Indonesia termasuk chat porno yang diduga melibatkan dirinya,” ungkap Hendardi.

"RS memilih menghindar menghadapi hukum di tanah air, namun tetap mencoba bermain politik di negara orang yang konsekuensinya juga kerap mesti berhadapan dengan hukum di negara tersebut," tutupnya.

Rizieq bantah ditahan, cuma disuruh nginap

Melalui video yang ditayangkan Youtube Front TV, dari Arab Saudi, Rizieq Shihab menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Didampingi oleh istri dan anak-anaknya, Rizieq membantah kalau dia ditahan pihak keamanan Arab Saudi. Dia mengakui kalau sudah diperiksa polisi hingga tengah malam.

"Sehingga pemeriksaan atau upaya meminta keterangan tadi berlangsung hingga tengah malam. Nah karena sudah lewat tengah malam, maka pihak kepolisian minta saya istirahat, dan untuk menginap saja disana, karena ada beberapa bagian yang harus dirapikan terkait daripada administrasi di kantor polisi. Saya setuju, saya menginap disana, keesokan harinya kemudian dilanjutkan yaitu satu dua pertanyaan, selesai itu kemudian mereka rapikan administrasinya," kata Rizieq.

Rizieq membantah disebut sudah menempel sebuah poster di tembok rumahnya. Bantahan ini sudah disampaikan kepada polisi Saudi dan kata Rizieq, polisi di sana sudah mengakui kalau dia adalah korban.

Rekomendasi