Rizieq Shihab Bukan Ancaman buat Arab Saudi

| 13 Nov 2018 17:45
Rizieq Shihab Bukan Ancaman buat Arab Saudi
Habib Rizieq Shihab (Sumber: Istimewa)
Jakarta, era.id - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi menyebut, sampai saat ini Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tak melakukan pelanggaran hukum maupun administrasi di negaranya.

Osama juga bilang, Rizieq bukanlah seororang yang ditakuti di negaranya. Lagipula, jika Rizieq melakukan pelanggaran hukum, pasti pemerintah Arab Saudi sudah memberi ganjaran pidana terhadap Rizieq.

"Saya kira Habib Rizieq bukan sosok yang menakutkan. kalau beliau melakukan pelanggaran tentu sudah dilakukan proses hukum sebagaimana di Saudi ataupun di Indonesia. dan Habib Rizieq tidak ada masalah baik di Indonesia ataupun Saudi," ujar Osama di Kantor PP Muhammdiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2018).

Menjawab soal izin tinggal Rizieq yang disebut-sebut sudah melewati batas alias overstay, Osama tak menjawab dengan jelas bagaimana status hak tinggal Rizieq. Namun, ia bilang bahwa kehidupan Rizieq masih dijamin atau dilindungi baik oleh pemerintah Indonesia maupun pemerintah Arab Saudi.

"Kita lihat habib Rizieq dalam hal ini masih dijamin kehidupannya, diperhatikan kehidupannya, baik oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Arab Saudi," ucap dia.

Meski demikian, ia membantah bahwa pemerintah Arab Saudi membiayai atau mengalirkan pendanaan sebagai biaya hidup pimpinan FPI.

"Kita tidak mengatakan ada pendanaan, tapi Habib Rizieq secara pribadi orang yang mampu dan cukup baik secara terutama finansial beliau memiliki cukup untuk menghidupi dirinya sendiri, tidak dibiayai," tuturnya.

Mulanya, juru bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir mengatakan, Kemenlu menerima aduan dari sejumlah pihak terkait dengan warga negara Indonesia (WNI) atas nama Muhammad Rizieq Shihab, pimpinan Front Pembela Islam (FPI), yang ditahan aparat keamanan Arab Saudi di Makkah.

Terkait dengan kabar tersebut, Arrmanatha mengatakan, Kemenlu telah meminta pejabat Fungsi Konsuler KJRI Jeddah untuk melakukan penulusuran guna mengklarifikasi kebenaran informasi.

"Dari hasil penelusuran diperoleh konfirmasi bahwa MRS sedang dimintai keterangan oleh aparat keamanan Arab Saudi di Makkah, atas dasar laporan warga negara Saudi yang melihat bendera yang diduga mirip dengan bendera ISIS terpasang di depan rumah MRS di Makkah," katanya, melalui keterangan tertulis.

Menanggapi hal itu, Osama malah menjawab hal yang bersifat umum. Kata dia bendera tauhid atau bendera yang bertulisan kalimat lailla ha ilallah tentu memiliki arti penting bagi umat islam.

"Berkaitan dengan bendera tauhid atau bendera yamg ada tulisan lailalahaillahu tentu kalimat itu memiliki arti pentinng bagi umat islam kalimatnya," sebut dia.

"Kalau bendera itu diletakan di dinding sebagai gambar maka perlu mencari tahu siapa yang berbuat seperti itu. Kedua apakah jika ada seseorang ada yang menaruh bendera kemudian dianggap kriminal? Tidak kan?" lanjutnya.

Rekomendasi