Ma'ruf Amin dan Tugas Khusus Rebut Hati Ulama

| 14 Nov 2018 21:37
Ma'ruf Amin dan Tugas Khusus Rebut Hati Ulama
Ma'ruf Amin (Sumber: Istimewa)

Jakarta, era.id - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin terus bergerak untuk mencuri suara di beberapa tempat capres Joko Widodo (Jokowi) pernah dikalahkan oleh Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014 yang lalu.

Adapun daerah yang dimaksud tersebut adalah Provinsi Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, beberapa titik di Sumatera dan sejumlah wilayah lain yang terdampak isu agama dalam Pilpres 2014 lalu.

Terkait dengan usaha meraup suara di beberapa wilayah itu, kini cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin yang bertugas bergerilya di sana.

“Sekarang kami terus menggenjot (suara) Jabar, Jakarta, Banten dan beberapa daerah di Sumatera,” kata Ma’ruf di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018).

Mantan Rais Aam PBNU itu mengaku, untuk wilayah Jawa Barat, saat ini sudah cukup banyak undangan yang harus dihadirinya. Meski sebelumnya, menurut Sekretaris Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdy Yuhana suara Jokowi masih kalah di Priangan Timur (Garut-Tasik) dan Priangan Barat (Sukabumi-Cianjur).

“Saya malah sudah menerima undangan dari beberapa daerah dari Cirebon, Purwakarta, Karawang, bahkan juga Tasikmalaya, Ciamis, bahkan Sukabumi, Bogor. Sehingga kami harus mengatur jadwal supaya bisa memenuhi keinginan mereka,” ungkap Ma’ruf.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaku sudah berbagi tugas dengan Jokowi. Ma’ruf Amin bertugas untuk menggarap suara ulama. Namun, ia berani jika harus kampanye ke pasar seperti cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno.

“Segmentasi Pak Jokowi dan segmentasi saya tentu kita berbagi. Tentu kalau diperlukan bahwa saya harus ke pasar ya nanti diatur apakah harus saya ke pasar,” jelasnya.

Meski siap turun ke pasar, tapi dirinya tetap berfokus untuk turun ke pesantren-pesantren dan juga bertemu ulama. Sebab, konstituen dengan latar belakang muslim adalah targetnya.

“Saya banyak dengan kelompok ulama, pesantren-pesantren komunitas keumatan,” tutupnya.

Rekomendasi