Survei: Tingginya HIV/AIDS Banyak Ditularkan Karena 'Lelaki Suka Lelaki'

| 03 Nov 2017 20:00
Survei: Tingginya HIV/AIDS Banyak Ditularkan Karena 'Lelaki Suka Lelaki'
Dinas Kesehatan (DinKes) DKI Jakarta di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/11/2017). (JAFRIYAL/era.id)
Jakarta, era.id - Penangkapan netizen bernama Taufik Gani oleh Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri diiringi dengan drama. Tersangka yang mengunggah ajakan hubungan seksual sesama jenis di sosial media itu sempat histeris dan mengaku mengidap HIV/AIDS.

Dinas Kesehatan (DinKes) DKI Jakarta yang ikut hadir saat rilis penangkapan kasus penyebaran konten pornografi yang dilakukan Taufik Gani prihatin dengan apa yang dialami pria asal Gorontalo tersebut. Mereka pun merilis survei perihal tingginya angka HIV/AIDS di Jakarta. 

Kepala DinKes Jakarta, Koesmedi Priharto, mengungkapkan hubungan seksual sesama jenis menjadi pemicu utama tingginya angka kasus HIV/AIDS. Ia  menggunakan istilah "Lelaki Suka Lelaki" terkait penyumbang angka tertinggi HIV/AIDS di Jakarta.

"Kalau dulu memang penularan terbanyak itu adalah akibat jarum suntik yang berganti-ganti. Tetapi, belakangan ini, peningkatan kasus HIV atau AIDS tertinggi pada kelompok seksual LSL, 'Lelaki Suka Lelaki'," terang Koesmedi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/11/2017).

Berdasarkan catatan DinKes Jakarta ada ribuan kasus HIV/AIDS di Ibukota. Jumlah itu menjadikan Jakarta sebagai kota nomor urut kedua terbanyak ditemukan kasus HIV/AIDS.

"Kita sama tahu bahwa DKI mempunyai angka HIV itu nomer dua di Indonesia. Dengan jumlah sejak tahun 2009 sampai dengan triwulan satu 2017 itu ada 46.758. Dengan angka AIDS-nya, artinya AIDS itu HIV yang sudah masuk proses AIDS itu ada 8.769," ungkap Koesmedi.

Koesmedi juga mengajak warga Jakarta yang merasa dirinya terjangkit HIV untuk memeriksakan diri ke puskesmas dan rumah sakit. Ia juga menambahkan, pemeriksaan tidak dipungut biaya dan kerahasiaan dijamin aman.

"Jadi angka itu betul. Saat ini sedang tinggi-tingginya (kasus HIV/AIDS). Kami berusaha dan menghimbau kepada semua orang yang kira-kira mempunyai risiko tertular untuk datang ke 44 Puskemas kita. Kita sudah bisa melakukan pemeriksaan tersebut. Kemudian 48 rumah sakit di DKI, termasuk RS Polri," jelas Koesmedi.

Selain Taufik Gani, Koesmedi juga menyinggung kasus prostitusi gay berkedok tempat fitnes Atlantis di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dari 10 orang yang tertangkap ketika digerebek pada Minggu (22/5/2017) lalu, delapan orang dinyatakan positif HIV.

Tags :
Rekomendasi