48 Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah Rambat

| 21 Nov 2018 17:40
48 Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah Rambat
Ilustrasi kerusakan rumah warga akibat pergerakan tanah (dok istimewa)
Bandung, era.id - Sebanyak 48 rumah di Kampung Sawah Jauh dan Kampung Cihantap, Desa Puncaksari, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. Keselamatan jiwa warga pun kembali terancam mengingat, kejadian serupa pernah terjadi di awal bulan November lalu.

Kerusakan rumah yang dihuni 123 kepala keluarga (KK) di sana, antara lain berupa tembok dan lantai retak hingga roboh.

Diduga, pergerakan tanah merambat terjadi dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur daerah itu selama beberapa hari terakhir.

"Jadi ada retak satu garis didapurnya atau dimukanya gitu. Jadi enggak hancur, enggak gimana gitu. Jadi kalau gerakan sifatnya merambat, itu pelan - pelan dan jangka waktunya kalau untuk rumah menjadi rusak berat itu lama gitu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Dicky Maulana, saat dikonfirmasi, Rabu (21/11/2018).

Dicky menjelaskan, atas kejadian pergerakan tanah merambat di Kampung Sawah Jauh dan Cihantap BPBD KBB telah melayangkan surat ke Badan Geologi untuk meminta kajian secara teknis. Terlebih status siaga banjir dan longsor yang mungkin terjadi sejak musim penghujan.

Atas adanya penetapan status siaga banjir dan longsor, seluruh anggota BPBD Kabupaten Bandung Barat disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana. Selain itu sejumlah peralatan evakuasi dari BPBD dan otoritas yang berwenang lainnya turut serta dikerahkan. (Arie Nugraha)

Tags : tanah longsor
Rekomendasi