ERA.id - Sepanjang tahun 2022, Badan Geologi mencatat ada 1.085 kejadian bencana pergerakan tanah atau yang biasa disebut tanah longsor di berbagai wilayah Indonesia.
Berdasarkan data tersebut, bencana tanah longsor mayoritas terjadi di Pulau Jawa dengan angka 75 persen.
"Sebaran longsor 75 persen di Pulau Jawa," ucap Plt. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid di kantornya, Kota Bandung, Rabu (1/2/2023).
Wafid memapaparkan, Jawa Barat tercatat ada 250 kejadian, Jawa Tengah tercatat ada 401 kejadian, Jawa Timur tercatat sebanyak 120 kejadian.
Akibat 1.085 bencana longsor di berbagai wilayah Indonesia, terdapat 208 orang menjadi korban meninggal dunia. Sementara, 2.043 warga mengalami kerugian materil karena rumahnya rusak.
"208 meninggal dunia," kata Wafid menambahkan.
Menurutnya, korban meninggal dunia akibat tanah longsor paling banyak berada di Jawa Barat karena beberapa waktu lalu ada kejadian di Kabupaten Cianjur. Kemudian, disusul Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
"Termasuk karena gempa Cianjur ya," tuturnya.
Dengan begitu, Badan Geologi akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah seperti dilakukan di Kabupaten Cianjur guna menekan dampak dari tanah longsor.
"Rumah yang berada di area longsoran direlokasi ke tempat aman atau rekayasa engineering. Lalu pengaturan drainase perlu dilakukan jika pemukiman tetap berada di sini. Jadi perlu penelitian yang lebih detil terkait kondisi bawah permukaan pada lokasi ini," pungkasnya.