"Rupiah menguat terhadap dolar AS seiring hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) yang cukup baik, sehingga menjadi sentimen positif bagi rupiah," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail, di Jakarta, dilansir Antara, Kamis (22/11/2018).
Ia mengemukakan, lelang SUN pada Rabu (21/11) pemerintah menyerap senilai Rp15 triliun dari total penawaran masuk sebesar Rp41,62 triliun.
Apresiasi rupiah itu, lanjut dia, juga terbantu oleh sentimen eksternal mengenai kemungkinan terjadinya kompromi antara Italia dan Komisi Uni Eropa untuk memutuskan besaran defisit belanja negara Italia tahun depan.
"Situasi itu membuat mata uang euro dan pound sterling menguat terhadap dolar AS, dan berdampak positif pada sejumlah mata uang di kawasan Asia," katanya.
Ia memproyeksikan pergerakan kurs rupiah pada hari ini (22/11) pada kisaran Rp14.550-Rp14.610 per dolar AS dengan kecenderungan menguat.
Sementara itu, Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan pergerakan rupiah relatif masih terbatas menyusul masih adanya sentimen perang dagang AS dan Tiongkok serta antisipasi gagalnya titik temu kesepakatan dagang dalam pertemuan G-20.
"Situasi itu masih akan berdampak positif terhadap dolar AS ke depannya," katanya.