Tapi, surat kabar itu tidak menyebutkan sejak kapan Jack Ma menjadi anggota partai Komunis Cina.
Dilansir Channel News Asia, Rabu (28/11/2018), tidak jelas mengapa koran itu memilih untuk menyebutkan afiliasi Ma. Tapi, informasi ini datang di tengah desakan Beijing untuk membawa perusahaan swasta agar sejalan dengan nilai-nilai Partai, terutama di sektor teknologi yang berkembang pesat karena didorong oleh keberhasilan perusahaan swasta.
Ma, yang pada bulan September mengatakan akan mengundurkan diri dari Alibaba pada tahun depan, adalah pemimpin bisnis tertinggi di China. Dia juga telah menjadi penasihat pemimpin politik di Asia dan Eropa.
Dia juga telah membangun Alibaba menjadi raksasa bisnis senilai 390 miliar dolar AS dan mampu mendominasi pasar ritel online China dan melahirkan kerajaan fintech dengan platform Alipay.
Afiliasi politik Ma datang sebagai kejutan bagi banyak orang. Bahkan, hasil mesin pencarian Baidu (mesin pencari lokal di China), ketika ditanya 'apakah Jack Ma anggota Partai Komunis?', jawaban kebanyakan adalah tidak.
Juru bicara Alibaba menolak berkomentar mengenai keanggotaan Ma pada partai tertentu. Tapi, mengatakan hubungan politik tidak mempengaruhi operasi perusahaan tersebut.
"Afiliasi politik dari eksekutif manapun tidak mempengaruhi proses pengambilan keputusan bisnis perusahaan," kata seorang juru bicara.
"Kami mengikuti semua undang-undang dan peraturan di negara-negara tempat kami beroperasi saat kami memenuhi misi kami untuk memudahkan orang-orang untuk melakukan bisnis di mana saja di era digital."