"Kami sedang melakukan revitalisasi, dan ini merupakan unsur penting yang diperlukan dalam meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa," kata Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang di Tagerang, Rabu (28/11/2018).
Program revitalisasi Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta telah digulirkan selama tiga tahun. Revitalisasi Terminal 1 dapat menaikkan kapasitas menjadi 24 juta penumpang, sebelumnya pada tahun 1985 kapasitas Terminal 1 hanya 9 juta penumpang.
Sedangkan Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta dapat memiliki kapasitas 17-18 juta penumpang, sebelumnya pada 1992 hanya 9 juta penumpang. Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu gerbang utama Indonesia, dijelaskan Febri, harus berkompetisi dengan bandara berkelas dunia lainnya.
"Karenanya, penyebaran penumpang di setiap terminal harus kami lakukan," ujarnya.
Pihaknya berharap para pengguna jasa di Bandara Soekarno-Hatta untuk selalu memperhatikan tiket pesawat yang telah dipesan, sekaligus memperhatikan petunjuk yang telah disiarkan melalui media-media sosialisasi yang ada di terminal.
"Sebelumnya Batik Air beroperasi di Terminal 1C, pada 5 Desember tahun ini akan berpindah ke Terminal 2E. Untuk informasi lebih lanjut petugas kami dan petugas dari Batik Air akan membantu memberikan arahan kepada pengguna jasa," ujar Febri.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah dinobatkan oleh OAG Megahubs International Index 2018, sebagai Bandara Megahub dengan indeks konektivitas internasional terbaik ke-10 dari 50 bandara Internasional terbaik di dunia dengan poin sebesar 249.
Menurut OAG Megahubs International Index 2018, penilaian indeks konektivitas internasional ini dihasilkan dengan membandingkan jumlah koneksi terjadwal dari penerbangan internasional, dengan jumlah destinasi yang dilayani oleh bandara.