Elektabilitas Ma'ruf Amin Stagnan, TKN Yakin akan Meningkat

| 08 Dec 2018 10:38
Elektabilitas Ma'ruf Amin Stagnan, TKN Yakin akan Meningkat
Erick Thorir (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Selama dua bulan berkampanye, elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin dinilai stagnan alias relatif tidak bergerak secara signifikan. Berbanding terbalik dengan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif.

Berdasarkan data yang dimiliki Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sejak Agustus sampai November 2018 hanya naik 1 persen di angka 53,2 persen.

Menanggapi itu, Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir justru punya pandangan sendiri. Menurutnya, saat ini posisi Jokowi-Ma'ruf Amin sudah luar biasa dengan memperoleh elektabilitas sebesar 53,2 persen. Apalagi, Ma'ruf Amin yang menjadi cawapres merupakan orang baru di dunia politik.

"Hari ini beliau (Jokowi), 53 persen ini cawapresnya Kiai Haji Ma'ruf Amin. Ini akan bergerak pasti di atas 53 persen. Kan beliau baru Pak Cawapres masuk," kata Erick kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (7/12).

Keyakinan pengusaha itu juga semakin bertambah, mengingat saat ini Jusuf Kalla juga menjabat sebagai Dewan Penasihat di Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin. Sehingga, beberapa kali tim itu mendapat masukan dari Jusuf Kalla. 

Erick juga optimis, kehadiran Ma'ruf Amin akan mampu menaikan elektabilitas paslon 01 itu walau kini Ma'ruf belum masif bergerak melakukan kampanye elektabilitas. Apalagi, tren positif sudah tampak meski belum aktif berkampanye Jokowi-Ma'ruf Amin telah meraih elektabilitas sebesar 53 persen.

"Yakin (meningkat. Beliau (Ma'ruf) belum bergerak saja sudah 53 persen. Apalagi beliau bergerak. Insyaallah lah," ungkapnya.

Erick juga bilang, untuk mendongkrak elektabilitas, Ma'ruf akan berkampanye secara efektif ke daerah-daerah mulai Januari 2019. Namun secara informal, Ma'ruf sudah berkomunikasi dengan berbagai kelompok masyarakat jauh sebelum maju Pilpres 2019.

"Beliau kunjungan itu silaturahmi sebagai kiai besar. Belum kampanye beliau.

Biarkan abah silaturahmi dulu, selesai. Baru beliau akan kampanye. Har ini baru silaturahmi," tutup Erick.

 

Rekomendasi