Kata Ketum Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (Abujapi) Budi Rianto, peristiwa ini adalah sejarah. Maksudnya, baru ini satpam bisa masuk Istana Kepresidenan.
"Untuk pertama kalinya, satpam masuk Istana," kata Ketum Abujapi, Budi Rianto, Rabu (12/12/2018).
Kehadiran 300 satpam di istana ini untuk ikut dalam peresmian pembukaan konferensi industri jasa pengamanan nasional tahun 2018 yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi bilang, negara harus bisa menjamin keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Tugas itu sesungguhnya memang diemban oleh polisi. Namun kita semua tahu seberapa luas dan banyaknya warga yang harus dijaga oleh polisi tidak sebanding jumlahnya.
"Jumlah gedung, pertokoan semakin lama semakin banyak, kalau orang ada kesulitan di situ gedung, di kantor-kantor, yang pertama kali dicari pasti satpam," kata Jokowi.
Makanya, berbanggalah seseorang yang berprofesi sebagai satpam karena kehadiran mereka sangat diperlukan. Polisi tidak bisa berada di semua tempat setiap waktu sehingga sangat butuh kemitraan dan sangat terbantu dengan jasa pengamanan.
"Dalam kesempatan yang berbahagia ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota satpam kepada para perusahaan jasa pengamanan yang selama ini telah turut berdiri di barisan depan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, profesi satpam adalah sebuah profesi yang mulia," tegas Jokowi.
Konferensi industri jasa pengamanan nasional tahun 2018 ini akan dipusatkan di Kota Bandung, Jawa Barat. Diikuti oleh 800 satpam dan pihak industri keamanan. Tujuannya tidak muluk-muluk, untuk memperjuangkan keselamatan satpam yang saat ini masih dirasakan kurang.
"Dari sisi kesejahteraan, teman-teman satpam kita ya masih UMP, UMR Bapak," lanjut Budi.
Data di Abujapi mencatat, jumlah satpam mencapai 1,6 juta orang. Tapi jumlahnya bisa melonjak hingga 2,5 juta jika dihitung yang belum terdata dan Satpam Mandiri.