Ada yang Tak Sabar Lihat Debat Sandiaga Uno dan Ma'ruf Amin

| 15 Dec 2018 19:25
Ada yang Tak Sabar Lihat Debat Sandiaga Uno dan Ma'ruf Amin
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono. (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan debat calon presiden-wakil presiden Pemilu 2019 pertama digelar pada 17 Januari 2019. 

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono bilang, dirinya sudah tak sabar melihat debat antara dua cawapres membicarakan soal ekonomi.

"Saya ingin lihat debat antara Pak Sandiaga dengan Pak Ma'ruf Amin," kata Ferry kepada wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12/2018).

Dia mengaku siap menghadapi debat yang akan diadakan oleh KPU. Apalagi, sebelumnya, tim pemenangan paslon nomor urut 02 telah meminta ada debat antar paslon meski wacana itu tak kunjung dilaksanakan.

"Kalau kita sih sudah minta debat dari hari ini di media. Apalagi debat yang disediakan oleh KPU," ungkapnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menerangkan, kubu Prabowo-Sandiaga telah menyiapkan diri menghadapi debat meski materinya belum ditentukan KPU. 

"Kalau fokuskan soal ekonomi tapi kan bidang-bidang yang lain tetap (dipersiapkan). Kan, debat nanti ada temanya. Ada tema soal ekonomi udah siaplah," jelas Ferry.

Dia juga bilang kalau Sandiaga tentu akan siap berdebat dengan Ma'ruf Amin, termasuk soal ekonomi syariah yang menjadi fokus mantan Rais Aam PBNU tersebut.

"Ya (Sandiaga Uno) siaplah (berdebat soal ekonomi syariah). Memang susahnya apa sih," ujarnya.

Supaya kalian tahu, Ketua KPU Arief Budiman mengatakan rapat finalisasi debat akan digelar pada 19 Desember 2018. Rapat juga akan diikuti perwakilan masing-masing kandidat.

"Kami rapat lagi tanggal 19 (Desember) dan saya berharap ini sudah final, karena persiapan debat 17 Januari (2019)," ujar Arief di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (14/12).

Keseluruhan konsep debat nanti akan dibahas dalam rapat finalisasi itu. Mulai dari jumlah moderator, penggelolaan pertanyaan hingga pertanyaan yang diajukan kepada para peserta bersifat tertutup atau terbuka. 

Terkait dengan sifat pertanyaan yang bersifat tertutup, para peserta menjawab pertanyaan yang tidak diketahui sebelumnya. Dengan kata lain, pertanyaan diajukan saat debat dan para peserta menjawab saat itu juga.

"Yang tertutup itulah untuk menguji kecakapan para peserta merespons pertanyaan yang diajukan dan mengajukan pertanyaan kepada peserta lain," ucap dia.

Pada pertanyan bersifat terbuka, lanjutnya, beberapa waktu sebelumnya para peserta akan diberitahukan lebih dahulu perihal pertanyaan yang akan diajukan. Sehingga ketika pelaksanaan debat, mereka tinggal memaparkan saja jawaban yang telah disusun.

"Kita kan pingin tahu visi-misi secara utuh. Justru kalau tidak diberi tahu, nanti malah pesan visi-misi mereka tidak sampai," kata Arief.

Tags : pemilu 2019
Rekomendasi