Di atas panggung, Catriona menyatakan dirinya berdiri bersama perjuangan legalisasi ganja medis. Hal tersebut disampaikan Catriona dalam sesi Q&A yang disampaikan pemandu acara, Steve Harvey: "Kanada baru-baru ini bergabung dengan Uruguay sebagai negara kedua di dunia yang membuat ganja legal. Apa pendapat Anda tentang legalisasi ganja?"
Catriona, tanpa ragu-ragu, menyatakan pandangannya, mengatakan, “Saya bersama (perjuangan) legalisasi ganja medis, meski saya tidak sepenuhnya mendukung legalisasi ganja untuk rekreasi. Sebab (ketika masuk pada perdebatan soal legalisasi ganja rekreasi) orang-orang akan berdebat soal 'bagaimana alkohol dan rokok'? Jadi, semuanya baik dalam kadar yang tidak berlebihan."
Di Filipina, wacana legalisasi ganja medis memang telah lama bergulir. Sejak 2014, sebelum kepemimpinan Duterte memutuskan memerangi narkoba lewat salah satu cara paling bengis dalam sejarah, sekelompok minoritas di dalam kongres telah membangun inisiasi legalisasi ganja medis, lewat Rancangan Undang-Undang (UU) Ganja Medis (the Compassionate Use of Medical Cannabis Act) yang dibentuk tahun 2015.
Dalam UU yang biasa disebut dengan House Bill ini, legislator telah merancang mekanisme pemanfaatan ganja medis, mulai dari penunjukkan 'dokter ganja' --dokter yang berhak mengeluarkan rekomendasi-- hingga pengawas kebijakan yang diseleksi ketat. Pasien yang mau memakai ganja untuk kepentingan medis, wajib memiliki kartu identifikasi dan berada dalam pengawasan otoritas terkait.
"Kami cukup beruntung karena dapat bekerjasama langsung dan diakui oleh Perwakilan Pertama Distrik Isabela, Rodolfo T. Albano III, penggagas utama legalisasi ganja medis di dalam kongres. Kami bekerja dengan intensif untuk merumuskan Rancangan Undang-undang Ganja Medis (House Bill) atau yang biasa kami sebut dengan the Compassionate Use of Medical Cannabis Act," tutur Kimmi Del Prado, pendiri Philippine Cannabis Compassion Society (PCCS), dikutip dari laman lgn.or.id, Senin (17/12/2018).
PCCS adalah kelompok relawan yang bekerja untuk mengedukasi potensi tanaman ganja kepada masyarakat sekaligus membantu agar masyarakat Filipina dapat memperoleh ganja medis secara legal, aman, dan berkualitas. Bagi PCCS, pesan perjuangan mereka jelas, negara boleh saja memerangi narkoba dengan cara paling bengis sekalipun. Tapi, memandang tanaman ganja sebagai keluarga narkoba adalah kekeliruan yang harus dihentikan. Dan segala potensi yang dimiliki tanaman ganja jelas adalah hal yang enggak mungkin diingkari.