Guatemala Akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

| 25 Dec 2017 12:00
Guatemala Akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem
Bendera Guatemala (pixabay.com)
Jakarta, era.id - Guatemala, Amerika Tengah, akan menjadi negara pertama yang memindahkan kedutaan besar untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan ini dideklarasikan Presiden Guatemala, Jimmy Morales melalui akun Facebook-nya.

Morales mengambil keputusan pemindahan itu setelah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

“Kami berbicara atas hubungan baik yang terjalin sejak Guatemala mendukung pembentukan negara Israel. Salah satu isu penting adalah mengembalikan Kedutaan Guatemala ke Yerusalem,” tulis Morales seperti dikutip New York Times, Minggu (24/12/2017).

Diketahui, Guatemala merupakan salah satu negara yang mengakui berdirinya negara Israel pada 1948. Sejauh ini, belum ada negara lain yang memindahkan kedutaan negaranya ke Yerusalem. Meski, Rebublik Ceko dan Rumania dikabarkan tengah menggodok keputusan tersebut.

Keputusan Morales ditengarai sebagai bentuk upaya untuk mencari muka kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Selain itu, kabar pemindahan tersebut dicurigai sebagai pengalihan isu terhadap kemelut politik yang tengah dihadapi Morales.

Sebab, kakak dan anak laki-laki Morales tengah diperiksa lembaga antikorupsi Guatemala yang disokong kuat AS dan persatuan bangsa-bangsa (PBB). Morales bentrok dengan pimpinan lembaga tersebut dan berupaya untuk mencopotnya. Namun, usaha Morales gagal karena dihentikan pengadilan tertinggi negara Latin itu.

Tahun depan, Jaksa Agung pengadilan tertinggi Guatemala akan mengalami pergantian. Morales banyak menaruh harapan pada Trump sebagai penyokong negara tersebut untuk memilih Jaksa Agung yang lebih kooperatif dan memihak keluarganya.

Di sisi lain, New York Times mengabarkan, Trump mengancam akan memutus kerja sama dengan negara-negara yang menentang keputusannya terkait Yerusalem. Kendati, hingga kini Trump belum mengaplikasikan ancaman tersebut, dan para ahli menyatakan hal itu akan mustahil dilakukan. Sebab, banyak negara mayoritas Muslim yang menjalin kerja sama menguntungkan dengan AS.
Tags :
Rekomendasi