“Pada saat melihat kejadian itu udah keliling kira-kira 1 jam, Pak SBY mengeluarkan instruksi langsung di lapangan, untuk menurunkan atribut Demorkat yang tersisa khususnya di jalan-jalan protokol,” katanya, di Gedung DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).
Kendati begitu, Hinca membantah penurunan atribut partai yang tersisa di jalan-jalan protokol Kota Pekanbaru merupakan bentuk sikap menyerah dari partainya.
“Dari pada dirusak, dihilangkan, pihak-pihak tertentu, padahal itu adalah simbol dan kehormatan partai Demokrat. Jadi, kalau ada yang bilang yah kok nyerah, Demokrat memilih mengalah. Meskipun kader-kader ini semua sudah marah, kita bilang 'no'. Jadi arahannya seperti itu jadi perintahnya menurunkan,” jelasnya.
Menurut Hinca, saat dirinya bersama DPC dan DPW berkeliling menghasilkan hasil dua mobil pick up yang membawa atribut partai yang masih terpasang rapih, serta sisa perusakan yang tertinggal.
“Selain yang kami turunkan itu, bekas yang rusak itu masih ada tertinggal yang sobek-sobek termasuk yang di parit-parit kami kumpulan semua. Itu kami selesaikan dari jam 13.00 sampai jam 17.00 sore, selesai semua bersih. Dua mobil pick up penuh dua kali datang jadi bersih semua,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat menyayangkan insiden pengrusakan baliho dan atribut Partai Demokrat oleh orang tak dikenal saat kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Riau.
Pria yang akrab disapa SBY ini berjalan kaki menyisiri Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, untuk melihat langsung baliho dan atribut partai berlambang mercy itu yang telah dirusak .
"Dini hari saya menerima laporan bahwa baliho selamat datang dan bendara partai dirusak. Kemudian saya tidak langsung percaya. Pagi ini saya melihat langsung ternyata benar baliho dirobek serta bendara partai dibuang ke selokan, saya sangat menyayangkan kejadian ini" kata SBY di Pekanbaru, seperti dikutip Antara, Sabtu (15/12/2018).