Sindir Hasto, Hinca: Jangan Ajari Bebek Berenang

| 18 Dec 2018 23:08
Sindir Hasto, Hinca: Jangan Ajari Bebek Berenang
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Sekertaris Jendral Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan menyindir Sekjen Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto lantaran meminta Partai Demokrat untuk membuat laporan kepada polisi soal perusakan atribut partai dan baliho di Kota Pekanbaru, Riau pada Sabtu (15/12/2018).

Menurut Hinca, Hasto tidak perlu mengajari bebek berenang. Sebab, katanya, sebelum Hasto memberi saran tersebut, Partai Demokrat justru telah lebih dulu membuat laporan ke kepolisian soal perusakan atribut itu.

"Jadi ketika sekjen PDIP menyarankan untuk melapor ke polisi, kita jam 6 pagi itu sudah melayangkan laporan. Jadi jangan ajari bebek berenang," katanya, saat menyampaikan konferensi pers di Gedung DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).

Di samping itu, Hinca menjelaskan kronologi perusakan atribut partai dan perobekan baliho ketua umumnya. Kata dia, kejadian itu terjadi malam dan dini hari tepatnya 15 Desember 2018, saat SBY masih berada di Pekanbaru, Riau.

"Kami langsung menuju ke zona perusakan dan Satgas Rajawali menangkap salah satu tersangka. Pada waktu itu juga subuh-subuh kami langsung adukan ke Polres Pekanbaru," jelasnya.

Kemudian, kata Hinca, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pun langsung mengeluarkan instruksi agar baliho dan atribut yang masih tersisa dan belum dirusak segera diturunkan.

Terkait dengan tuduhan yang dilayangkan kepada kader partainya, Hinca menjelaskan tuduhan rusaknya baliho caleg DPR RI dari PDIP.

"Kesannya seperti dipaksakan, mengada-ngada dan dimunculkan sebagai imbangan," tuturnya.

Hinca menilai, rusaknya baliho salah satu Caleg DPR RI dari PDIP tidak masuk akal. Sebab, lokasi rusaknya pun sangat jauh dari TKP rusaknya atribut Partai Demokrat di Pekanbaru.

"Yang dirusak itu di Tenayan, lokasinya jauh sekali dari TKP di jalan protokol dan tidak termasuk daerah yang dikunjungi Presiden Jokowi pada waktu itu," katanya.

 

Rekomendasi