15 Orang Masih Hilang Akibat Longsor Sukabumi

| 04 Jan 2019 15:23
15 Orang Masih Hilang Akibat Longsor Sukabumi
Suasana pascalongsor di Sukabumi. (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Mengawali tahun 2019, dibuka dengan bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Sukabumi, Jawa Barat. Memasuki hari kelima, tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, dari 100 orang terdampak longsor tercatat 64 orang selamat, 18 orang meninggal dunia, 3 orang luka berat dan dirawat di RS Pelabuhan Ratu, dan 15 orang masih dalam pencarian. 

"Pengungsi tinggal di rumah kerabat terdekatnya sehingga tidak memerlukan tenda pengungsi," ungkap Sutopo, Jumat (4/1/2019).

Sutopo bilang, dalam rapat koordinasi antara BPBD Sukabumi bersama Basarnas, Korem 061 Suryakencana, Polri, SKPD dan tokoh masyarakat setempat, disepakati jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak longsor adalah 29 KK. Jumlah jiwa terdampak 100 orang dengan jumlah rumah rusak berat 29 unit.

Ia melanjutkan, sebanyak 1.054 personel terlibat dalam penanganan darurat bencana longsor di Sukabumi. Personel ini berasal dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, kementerian/Lembaga, Pemda, NGO, relawan dan masyarakat.

"Mereka bukan hanya tergabung dalam tim SAR gabungan, namun juga di dapur umum, pelayanan medis, penanganan logistik dan lainnya," kata dia.

Bupati Sukabumi telah menetapkan masa tanggap darurat penanganan longsor Sukabumi selama 7 hari yaitu 31 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. Setiap hari, lanjut dia, dilakukan rapat koordinasi di posko untuk mengevaluasi dan menyusun rencana penanganan selama masa tanggap darurat. 

 

"Kendala utama pencarian korban adalah faktor cuaca yaitu hujan. Jika kondisi cuaca cerah maka pencarian korban dapat dilakukan hingga malam hari. Sebaliknya jika hujan dapat menyebabkan evakuasi dihentikan lebih awal," tuturnya.

Sementara itu, longsor susulan masih sering terjadi meskipun dengan intensitas yang kecil. Kemarin malam, suara gemuruh kembali terdengar di lokasi longsor karena adanya batu besar yang berada di mahkota longsor jatuh ke bagian bawah.

"Kondisi ini cukup membahayakan bagi personel di lapangan," pungkasnya.

Rekomendasi