Ini Alasan TKN Batalkan ICW Jadi Panelis Debat

| 05 Jan 2019 16:23
Ini Alasan TKN Batalkan ICW Jadi Panelis Debat
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding. (Wardhani/era.id)
Jakarta, era.id - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjelaskan alasan pembatalan pengajuan Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo sebagai panelis debat di Pilpres 2019.

Kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding pembatalan itu dilakukan agar panelis debat yang diajukan dua kubu tersebut menjadi berimbang. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mempertimbangkan pembatalan Bambang Widjajanto sebagai panelis.

"Karena Mas Bambang dianggap memiliki polemik dan menjadi pertanyaan karena Mas Bambang pernah kena hukum pidana, walau kemudian di-deponering oleh Pak Jokowi. Itu kemudian menjadi alasan KPU kemudian mempertimbangkan untuk menghapus," kata Karding saat dihubungi wartawan, Sabtu (5/1/2019).

Untuk membuat daftar panelis itu berimbang, maka Ketua DPP PKB itu menyebut Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin kemudian mengusulkan Adnan Topan yang dicopot dari daftar tersebut. 

"Maka usulan yang dilakukan oleh TKN yaitu Mas Topan juga di-drop. Jadi itu yang menjadi alasan kenapa Mas Topan dan Mas Bambang di-drop. Jadi itu kesepakatan semua pihak," ungkapnya.

Supaya kalian tahu, Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo mengaku namanya dicoret dari daftar panelis debat capres-cawapres pertama yang digelar tanggal 17 Januari 2019. Hal ini ia katakan dalam akun Facebook-nya.

"ICW dicoret dari panelis debat pertama capres, padahal besok adalah rapat pertama panelis. Alasan KPU, keputusan mendadak ini kesepakatan tim paslon 1 dan paslon 2," tutur Adnan pada Jumat (4/1) kemarin.

Adnan mengaku kaget mendengar kabar pencoretannya. Namun ia memahami keinginan tim pasangan calon Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi mencoret namanya karena politik itu sangat dinamis.

"Kami tak perlu menduga apapun, yang pasti ketika KPU meminta kami ambil bagian dalam proses demokratisasi ini, kami sangat terbuka terlibat, jikapun tidak, kami tetap memiliki peran yang sama tanpa diminta oleh siapapun," ucap dia.

Tags : pilpres 2019
Rekomendasi