Maaf Prabowo-Sandi, Revisi Visi-Misi Anda Ditolak KPU

| 11 Jan 2019 13:21
Maaf Prabowo-Sandi, Revisi Visi-Misi Anda Ditolak KPU
Komisioner KPU Wahyu Setiawan (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menolak pengajuan perubahan visi-misi pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Tentu saja menjadi tidak diperbolehkan. Dasarnya mengapa tidak boleh adalah, dokumen program visi-misi itu kan bagian tidak terpisahkan dari dokumen pencalonan capres-cawapres," ucap Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).

Wahyu menjelaskan, yang sudah tidak bisa diubah pada visi-misi adalah konteks dokumennya. Sementara itu, kata dia, gagasan yang bukan berbentuk dokumen masih bisa diperbaharui.

"Dalam bentuk komunikasi politik dalam tata ilmu, gagasan-gagasan, ide-ide baru itu ya dipersilakan dikomunikasikan kepada masyarakat, karena itu hak pasangan calon," ucap dia.

Maka, pada surat penyerahan revisi dokumen visi-misi yang diterima KPU pada 9 Januari lalu, Wahyu menjelaskan pihaknya membalas surat kepada Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yang menyatakan, dokumen visi-misi hanya diterima saat berbarengan dengan tahapan penyerahan pencalonan.

"Itu kan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen pencalonan capres-cawapres. Tahapan pencalonan capres-cawapres itukan sudah berlalu dan dokumen terdahulu itu sudah kita publikasikan melalui website KPU juga alat praga sosialisasi yang lain kepada masyarakat luas untuk diketahui," ungkapnya.

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan koalisinya melakukan revisi terhadap visi-misi pasangan calon nomor urut 02. Menurut Dahnil, visi-misi pasangan calon yang sudah direvisi ini sudah dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia juga menjelaskan, setelah mengalami revisi halaman menjadi lebih banyak yakni 45 halaman. Bertambahnya halaman setelah dilakukan revisi lantaran adanya editing dalam tata bahasa agar mudah diserap oleh masyarakat.

"Benar kemarin (diserahkan). Kalau tidak salah oleh Pak Sudirman. Pertama, ada editing dalam tata bahasa supaya mudah ditangkap masyarakat. Kedua, ada tambahan-tambahan diaksi, diprogram supaya lebih detail supaya masyarakat bisa mendapatkan pesan yang lebih konkret. Ketiga, ya desain supaya lebih eye catching, supaya ada nilai estetikanya. Jadi kita dorong estetika dan konten," terangnya. 

Di samping itu, Dahnil mengungkap, apa saja yang menjadi poin krusial pada revisi visi-misi pasangan calon nomor urut 02 ini berorientasi pada ekonomi kebencanaan. Menurut dia, ada aksi yang lebih konkret di sini.

"Misalnya ya yang krusial itu kita berorientasi pada ekonomi kebencanaan. Ini ada aksi yang lebih konkret, misal Pak Prabowo dan Bang Sandi akan mendorong membentuk Kementerian Penanggulangan dan Mitigasi Bencana. Jadi dikonkretkan gitu," jelasnya.

 

Tags : pilpres 2019
Rekomendasi