Amien Rais Sebut Revolusi Mental Jokowi Tak Jelas

| 11 Jan 2019 17:11
Amien Rais Sebut Revolusi Mental Jokowi Tak Jelas
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai, gagasan revolusi mental yang dikampanyekan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini tidak jelas.

Hal ini, disampaikannya dalam peluncuran buku terbarunya Hijrah: Selamat Tinggal Revolusi Mental, Selamat Datang Revolusi Moral, di Rumah Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Pak Jokowi itu pernah menggaungkan sebuah gagasan yang menurut saya memang bagus mula-mula, (yaitu) revolusi mental. (Tapi) menurut saya revolusi mental Pak Jokowi itu memang tidak jelas," kata Amien, Jumat (11/1/2018).

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu menilai, tidak ada dokumen otentik yang bisa menjelaskan secara penuh bagaimana konsep revolusi mental tersebut. Katanya, tak ada dokumen otoritatif dari pemerintah.

"Tidak ada dokumen otentik yang mengenai, apa sih maksudnya Pak Jokowi? Enggak punya otentik. Karena memang tidak jelas," terangnya.

Selain itu, menurut Amien, selama pemerintahan di bawah pimpinan Presiden Jokowi tidak ada semacam kompas moral atau moral guidance. Katanya, hal ini terkesan membiarkan terjadinya hal-hal yang tidak baik.

"Kalau orang enggak punya kompas moral, itu berjanji sebanyak mungkin itu enggak apa-apa, kemudian bohong pun enggak apa-apa, karena enggak punya kompas moral, kemudian jadi permisif," ucapnya.

Mantan Ketua MPR ini mengaku, revolusi mental ini sangat mengganggunya selama masa pemerintahan Jokowi berjalan. Bahkan, katanya, pada pemerintahaan ini pula di masyarakat tumbuh budaya baru yakni budaya tipu-tipu.

"Jadi ini yang menyebabkan di masyarakat bangsa kita ini muncul semacam a new culture. Budaya tipu-tipu, jadi adanya lying culture. Budaya menipu. Budaya menipu ini saudara-saudara, amat sangat berat akibatnya," tutupnya.

Rekomendasi