ERA.id - Pegiat media sosial, Denny Siregar kembali menyinggung soal Amien Rais dan beberapa tokoh yang tergabung dalam tim pengawal peristiwa pembunuhan (TP3) enam orang Laskar Front Pembela Islam (FPI) bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (9/3).
Saat ini Amien Rais beserta rekannya tim pengawal peristiwa pembunuhan (TP3), masih meyakini kalau kematian enam orang anggota FPI itu merupakan peristiwa pembunuhan.
“Mereka masih meyakini kalau matinya anggota FPI, sesudah bentrok dengan polisi adalah peristiwa pembunuhan,” ujar Denny Siregar dikutip melalui CoktoTV pada Jumat (12/3/2021).
Selanjutnya Denny sebut bahwa Amien Rais identik dengan rasa percaya dirinya yang merasa sangat dekat dengan tuhan. Diketahui saat melakukan pertemuan dengan Jokowi, ia memperingatkan Jokowi tentang pedihnya api neraka jahanam.
“Dan seperti khasnya Amien Rais, dia selalu merasa sebagai tetangga dekat tuhan. Terakhir kali ia datang ke Istana, ia memperingatkan Jokowi akan pedihnya neraka jahanam,” kata Denny Siregar.
“Saya sih nggak heran, kalau mbah Amien bawa-bawa neraka ketika ketemu Presiden, wong dulu waktu kampanye aja Amien sering bawa-bawa nama tuhan,” ujarnya.
Selanjutnya Denny juga meyampaikan kalau belum lama ini, Amien baru saja memaki polisi yang tidak hadir pada saat acara Muhabalah. Agar dikutuk oleh tuhan di dunia dan akhirat.
Bahkan sebelumnya Amien pernah melontarkan sebuah kalimat kontroversi yaitu ia mengatakan, hanya orang yang anti tuhan saja yang berbagung dengan partai setan.
“Hebat memang mbah Amien ini, nggak gampang lho mengenali setan itu di dunia ini. Hanya setan yang bisa mengenali setan,” kata Denny.
Sebut Amien rais kerap kali membawa-bawa nama tuhan dalam nafsu politiknya. Bagi Denny sosok seperti Amien Rais inilah yang sebenarnya menguatkan bentuk politik identitas negara ini.politik yang membawa nama agama, menjual ayat dan mengobral akhirat sebagai senjata perang.untuk orang awam yang mabok agama.
Lebih lanjut ia menyampaikan kalau Amien ini bukan sembarang orang. Saat menginjak usia 25 tahun ia sudah sekolah master ilmu politik di Amerika.dan mendapat gelar doktoralnya saat usia 37 tahun.
“Maksudnya dalam masalah politik, mbah Amien ini sudah ngelotok banget. Dia paham teori dan pernah sukses dalam memperaktikkannya,” ujarnya.
Baginya sosok Amien Rais ini tahu, bahwa tindakkannya dalam berpolitik yang kerap kali membawa nama tuhan itu dianggap bodoh oleh sebagian masyarakat.
“Dia tahu, masih ada kelompok fanatik agama, yang bisa digiring untuk melakukan revolusi demi ambisi politiknya.” Tandas Denny Siregar.