Debat Perdana, KPU Undang Tokoh Bangsa

| 14 Jan 2019 15:12
Debat Perdana, KPU Undang Tokoh Bangsa
Kantor KPU (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengundang tokoh bangsa dalam debat perdana capres dan cawapres pada Kamis (17/1/2019) mendatang. Nantinya, akan ada 500 orang yang diundang untuk menghadiri acara debat tersebut.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, rincian tamunya adalah100 orang untuk kubu paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin, 100 orang untuk kubu paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno, dan 300 orang untuk undangan KPU.

"Undangan KPU itu kita undang tokoh-tokoh masyarakat, dengan berbagai latar belakang yang relevan dengab tema debat. Karena ini temanya hukum, HAM, korupsi dan terorisme tentu saja 300 org itu sesuai tema," kata Wahyu kepada wartawan di di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).

Wahyu juga bilang, 300 orang yang diundang oleh pihaknya juga berasal dari berbagai elemen seperti tokoh masyarakat, budayawan, akademisi, pemantau dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). 

"Kami juga undang tokoh bangsa, seperti Presiden ke-3 RI, Presiden ke-5, Presiden ke-6 dan para mantan wapres dalam hal ini Try Sutrisno dan Hamzah Haz," ungkap Wahyu 

"Kami berharap beliau-beliau sehat sehingga bisa hadiri undangan KPU. Pak JK (Jusuf Kalla) tentu saja kami undang, kan beliau wakil presiden," imbuhnya.

Wahyu juga membenarkan dari pihak panelis ada beberapa pihak yang tidak datang yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Komnas HAM. Menurutnya ini merupakan permintaan dari lembaga itu sendiri.

"(KPK dan Komnas HAM) tidak datang, karena permintaan beliau sendiri," ujarnya.

Siapkan layar untuk pendukung paslon

Selain menyiapkan 500 undangan, KPU juga menyebut jika pihaknya menyiapkan layar besar bagi para pendukung paslon yang hadir ke Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, tempat acara debat itu dilangsungkan. 

"Kami juga menyiapkan layar lebar untuk nonton bareng untuk mengakomodir dua pendukung masing-masing," jelas Wahyu.

Tapi, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, dua kubu itu akan ditempatkan secara terpisah namun tetap berada dalam satu area hotel.

"(Layar dipasang) Di area hotel Bidakara juga. Dipisah nanti. Ada mekanisme bahwa masing-masing pendukung nonton bareng dipisah untuk menghindari hal-hal tak diinginkan," kata dia.

Rekomendasi