Janji Swasembada dan Penguatan Bangsa dalam Visi-Misi Prabowo-Sandi

| 14 Jan 2019 20:21
Janji Swasembada dan Penguatan Bangsa dalam Visi-Misi Prabowo-Sandi
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan. Di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Prabowo sampaikan visi-misinya bersama Sandiaga Uno, sang calon wakil presiden pendampingnya.

Dalam visi-misi yang secara garis besar diberi nama 'Indonesia Menang' itu, Prabowo mendorong sejumlah strategi khusus yang ia sebut dengan 'Strategi Dorongan Besar'.

"Visi-misi Indonesia menang. Indonesia harus menang. Kita tidak boleh jadi bangsa yang kalah. Kita tidak boleh jadi bangsa yang minta-minta. Kita tidak mau jadi bangsa yang utang-utang terus. Kita tidak mau jadi bangsa yang tidak mampu membela rakyatnya sendiri ... Untuk mewujudkan Indonesia menang, kita akan jalankan strategi khusus yang kami beri nama strategi dorongan besar," ujar Prabowo, Senin (14/1/2019).

"Kita tidak boleh bekerja setengah-setengah. Kita harus bekerja dengan keras. Strategi ini harus dapat mewujudkan swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air bersih, lembaga-lembaga yang kuat dan mampu melindungi segenap bangsa Indonesia."

Swasembada

Langkah-langkah mengejar swasembada dan peningkatan ketahanan bangsa, kata Prabowo adalah hal yang amat penting dilakukan. Bukan apa-apa, menurut Prabowo, tanpa swasembada dan peningkatan ketahanan bangsa, Indonesia enggak akan bisa jadi negara maju alias jalan di tempat.

Swasembada pangan, kata Prabowo adalah indikator dari kemajuan bangsa. Karenanya, lewat swasembada pangan, ia dan Sandi berjanji akan mendorong produksi pangan dari dan untuk rakyat. Tujuannya, tentu saja enggak boleh ada lagi rakyat Indonesia yang kelaparan.

Terkait swasembada bahan bakar, Prabowo berjanji akan mewujudkan negara yang berdaya untuk menghasilkan bahan bakar sendiri, mengelola segala potensi energi secara mandiri dan mendistribusikan secara tepat demi kepentingan rakyat.

"Negara hanya bisa kokoh jika kita swasembada energi, swasembada bahan bakar. Kita harus hasilkan bahan bakar energi dari negeri sendiri. Padahal pemerintah sendiri meramalkan tidak lama lagi kita harus impor seratus persen bahan bakar minyak kalau tidak ada program dan tindakan yang kita lakukan sedini mungkin, sesegera mungkin."

Selain itu, Prabowo juga berjanji untuk menghentikan segala bentuk kekeringan dan krisis air di seluruh Nusantara. Prabowo bilang, ancaman terkait krisis air sudah santer bergaung di dunia. Karenanya, mengantisipasi kemungkinan tersebut adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap bangsa, termasuk Indonesia.

"Ketiga, kita harus swasembada air bersih. 2025, seluruh bumi akan mengalami krisis air. Sekarang di Nusantara, banyak saudara yang krisis air bersih. Di Sragen, satu jam dari Kota Solo, rakyat kesulitan air. Mereka menyampaikan pada saya, enggak usah kirim kaos, enggak usah kirim baliho, tolong kirim tangki-tangki air."

Ketahanan bangsa

Selain mendorong swasembada, Prabowo juga berjanji untuk membersihkan berbagai lembaga negara. Katanya, dengan kondisi lembaga negara yang kotor dan penuh kecurangan, Indonesia akan makin terpuruk. 

"Keempat, negara yang kokoh harus memiliki lembaga pemerintahan yang kuat, yang bersih, yang berintegritas. Kita perlu hakim hakim yang unggul dan jujur. Kita perlu jaksa-jaksa yang unggul dan jujur. Kita perlu polisi polisi yang unggul dan jujur. Kita perlu intelijen yang unggul dan setia pada bangsa dan rakyat."

Selain meningkatkan ketahanan untuk melindungi bangsa dari ancaman internal, Prabowo juga menyoroti ancaman dari luar, termasuk ancaman militer. Karenanya, Prabowo berjanji akan memperkuat ketahanan negara lewat militer.

"Kelima, negara kokoh membutuhkan angkatan perang yang unggul, tentara yang kuat, tapi tentara yang setia pada rakyat dan bangsa Indonesia. Tentara yang tidak akan kalah dengan negara-negara lain. Bukan gagah-gagahan, kami ingin bersahabat dengan seluruh negara."

Rekomendasi