Mega-Bintang Lahir Lagi di Pemilu 2019

| 20 Jan 2019 17:47
Mega-Bintang Lahir Lagi di Pemilu 2019
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Koordinator PPP DKI Jakarta Matnoor Tindoan (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggerakan kembali Mega-Bintang. Mega-Bintang adalah gerakan akar rumput dua partai tadi yang pernah ada pada Pemilihan Legislatif 1997 melawan Soeharto dan Golkar. Kini, gerakan tersebut muncul lagi untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pemilu 2019.

Lahirnya gerakan ini terjadi saat Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melakukan pertemuan dengan Koordinator PPP DKI Jakarta Matnoor Tindoan. Konsolidasi dua partai ini terjadi dalam rangka Safari Kebangsaan kelima PDIP yang menyusuri wilayah DKI Jakarta.

"Mudah-mudahan dengan pertemuan ini akan memberikan kejayaan PPP dan PDIP sebagaimana pernah terjadi di Jakarta tahun 1997 dan ini menjadi modal penting untuk kemenangan pak Jokowi di pemilu besok," ujar Hasto di kediaman Matnoor, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (20/1/2019).

Matnoor yang menemui Hasto juga punya keyakinan kalau Ibu Kota masih milik calon petahana Jokowi, meski ada pergeseran suara pada saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 yang lalu.

Saat itu, Pilkada Jakarta 2017 dimenangkan oleh pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kini, Matnoor meyakini, suara PDIP dan PPP masih menjadi suara mayoritas di DKI Jakarta. Bahkan, ia bilang, suara PKS tidak menjadi ancaman di DKI Jakarta. "Besok kita kepengen habis PDIP ranking satu ranking duanya PPP," imbuhnya.

Untuk menjaring suara dalam Pemilu 2019 ini, Matnoor mengatakan, strategi yang dipakai adalah kampanye blusukan ke masyarakat langsung.

Selain itu, Hasto meminta caleg PDIP dan PPP harus bekerja sama memenangkan pilpres dan pileg. Mereka sepakat yang menjadi lawan bersama adalah partai-partai pendukung pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga, seperti Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Demokrat.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu percaya keserasian partai nasionalis dan Islam membuat Jakarta menjadi milik paslon capres dan cawapres nomor urut 01.

"Ini yang kami bangun bahwa Jakarta, dengan rekam jejak sejarah yang panjang dari PDIP dan PPP akan memperkuat Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin. Itu misi utamanya," kata dia.

 

Rekomendasi