"Namanya akan kami sebutkan setelah yang bersangkutan bersedia. Mereka adalah akademisi UI, ITB, IPB, Undip, Walhi, UGM, dan Universitas Airlangga," kata Ketua KPU Arief di Kantornya, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2019).
Terkait nama-nama panelis yang telah dikantongi, KPU memberikan kesempatan bagi kedua timses untuk ikut menelusuri rekam jejak calon tim penyusun pertanyaan debat untuk menjamin netralitas dan kompetensi mereka. Sehingga bila ada catatan tidak baik mengenai calon panelis, KPU bisa segera mengkoreksi nama yang bersangkutan.
"Melacaknya bisa apa saja. Bisa sumpah dan bisa surat pernyataan. Ketika mereka kita pilih, syaratnya kan sudah ada, yaitu profesional, punya integritas, kemudian tidak berpihak, dan independen," ungkap Arief.
Jumlah panelis yang terdiri dari akademisi dan aktivis tersebut, kata Arief akan diisi dengan maksimal delapan orang untuk menyusun pertanyaan dalam debat kedua. Dengan tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Selain itu, KPU juga telah menetapkan moderator debat antar calon presiden Pemilu 2019 itu, yakni Tommy Tjokro dan Annisa Basuki dengan tugasnya sebagai orang yang membacakan pertanyaan yang telah dibuat oleh panelis.
Untuk diketahui, debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019) di Hotel Sultan, Jakarta Selatan. Peserta debat adalah calon presiden. Debat ini akan disiarkan oleh stasiun televisi RCTI, GTV, MNC TV, dan Inews TV.