Musim Hujan Tiba, 75 Warga Bekasi Terjangkit DBD

| 30 Jan 2019 15:35
Musim Hujan Tiba, 75 Warga Bekasi Terjangkit DBD
Ilustrasi (Pixabay)

Bekasi, era.id - Musim hujan kembali tiba, sebanyak 75 orang warga Kota Bekasi terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari 2019.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati. Dia bilang, jumlah pasien yang terjangkit penyakit DBD pada Januari 2019 sebanyak 75 orang. Hal tersebut meningkat dibanding Januari 2018 yang berjumlah 49 orang.

"Untuk data sementara yang kami keluarkan 75, yang lain masih dalam proses validasi," ucapnya kepada era.id, Rabu (30/1).

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi sepanjang 2018, terjadi 626 kasus penderita DBD yang tersebar di 42 rumah sakit se-Kota Bekasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak satu orang warga Bekasi Utara meninggal.

Adapun faktor penyebab meningkatnya jumlah pasien yang terjangkit DBD, kata Dezi, disebabkan perubahan cuaca yang tidak menentu serta lingkungan rumah warga yang dinilai kurang bersih dan menjadi tempat sarangnya nyamuk.

Pasien DBD (Jamaludin)

Untuk mengantisipasi bertambahnya korban, pihak Dinkes mengaku telah meminta kepada seluruh Rumah Sakit di Kota Bekasi untuk segera melapor ke pihaknya jika adanya pasien yang positif terjangkit DBD. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya penanganan cepat dan tepat berantas DBD.

"Kita terus melakukan komunikasi 24 jam agar seluruh rumah sakit dan layanan kesehatan segera melapor, tujuannya agar kita Dinkes cepat mengambil tindakan pencegahan di wilayah," lanjutnya.

Sementara itu, adapun langkah pencegahan yang dilakukan, pihaknya melakukan sosialisasi Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) yang rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu. Cara itu dinilai sebagai langkah paling efektif untuk meminimalisasi sebaran penyakit DBD.

Masyarakat diminta untuk lebih peduli dengan titik-titik genangan air yang berada di rumah masing-masing. Sebab masih banyak warga yang tidak teliti terhadap tempat yang tergenang air yang dapat menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk.

"Saat ini kita sudah mengeluarkan kewaspadaan dini terkait kasus DBD. Kita minta wilayah memerintahkan warganya untuk menjaga kebersihan di rumahnya masing-masing atau di wilayah tempat tinggal dengan kerja bakti. Tujuannya untuk gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Kita sudah buat surat edaran ke Lurah Camat," pungkasnya. (Jamaludin)

Rekomendasi