Tim Editor
Tahun Babi Tanah yang datang setelah Tahun Anjing Tanah (2018) dan sebelum Tahun Tikus Logam (2020) ini akan berlangsung dari 5 Februari sampai 24 Januari 2019.
Dari dua belas hewan di shio China, Babi adalah nomor dua belas. Menurut mitos China, Kaisar Langit mengatakan penomoran itu akan diputuskan oleh urutan di mana mereka tiba di sebuah pesta. Dalam cerita itu, dikisahkan Babi datang terlambat ke pesta karena ketiduran.
Tapi ada juga kisah lain. Katanya, Babi telat karena ada seekor serigala yang menghancurkan rumahnya. Sehingga ia harus membangun kembali rumahnya sebelum berangkat ke pesta. Ketika Babi tiba, dia adalah hewan terakhir yang datang dan menempati posisi kedua belas, menurut penuturan chinensenewyear.net.
Dalam budaya Tiongkok, Babi merupakan simbol yang dikaitkan dengan cabang Bumi hài. Sedangkan dalam yin dan yang, Babi termasuk ke dalam golongan yin. Wajah gemuk dan telinga besar dari seekor Babi juga menggambarkan tanda keberuntungan.
Jika dikaitkan dengan Celestial Stems (Batang Surga) --sistem ordinal China yang pertama kali digunakan dinasti Shang sebagai nama sepuluh hari dalam seminggu--, terdapat siklus perputaran kalender selama 60 tahun. Meskipun hài dikaitkan dengan bumi, di tahun-tahun lain akan berputar melalui empat elemen alam lainnya yakni air, api, kayu, dan logam.
Personaliti dan Karakter
Shio Babi mungkin tidak terlalu menonjol di tengah orang banyak. Namun mereka sangat realistis. Apabila yang lain mungkin banyak bicara tapi tidak ada tindakan, Babi adalah kebalikannya.
Meski tidak termasuk pemborosan, mereka yang berzodiak Babi akan lebih menikmati hidup. Karena mereka suka hiburan dan sesekali akan memanjakan dirinya. Mereka cenderung materialistis, namun ini adalah motivasi mereka untuk bekerja keras. Selain itu mereka juga cenderung energik dan selalu antusias, bahkan untuk pekerjaan yang membosankan. Sekalinya diberi kepercayaan mereka akan mengambil posisi kekuasaan dan status.
Sementara itu, karena elemen tahun ini adalah tanah, orang-orang yang berzodiak Babi seperti kupu-kupu di kehidupan sosial dari semua lapisan masyarakat. Karena mereka memiliki banyak dukungan dalam dunia pekerjaan dan kehidupannya. Namun, mereka tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang romantis, dan harus bekerja keras agar dapat melakukan hal itu.
