Dua Kapal Berbendera Malaysia Ditangkap di Selat Malaka

| 06 Feb 2019 18:30
Dua Kapal Berbendera Malaysia Ditangkap di Selat Malaka
Dua kapal berbendera Malaysia ditangkap di Perairan Selat Malaka, Aceh. (Ghaisan/era.id)
Banda Aceh, era.id - Dua unit kapal berbendera Malaysia ditangkap di Perairan Selat Malaka, Aceh, karena diduga mencuri ikan. Ada sembilan anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Thailand yang ikut ditangkap.

"Kedua kapal itu kita tangkap Sabtu kemarin saat berada di Perairan Selat Malaka. Kapal tersebut ditangkap oleh Kapal Hiu karena memasuki Perairan Indonesia tanpa dokumen resmi dan menggunakan alat tangkap trawl," kata Kepala Pangkalan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Lampulo, Basri kepada wartawan di Lampulo, Banda Aceh, Rabu (6/2/2019). 

Setelah ditangkap, kedua kapal baru berhasil ditarik ke Pelabuhan Samudera Lampulo Banda Aceh pagi tadi. Namun ketika masuk pelabuhan, kapal sempat kandas karena dangkalnya muara. Petugas PSDKP pun menuntun kapal agar dapat bersandar. 

Baca Juga : 14 Nelayan yang Ditahan di Myanmar Akhirnya Dipulangkan

Kapal yang ditangkap tersebut masing-masing berukuran 64 GT dan 63 GT. Satu kapal terdapat lima ABK dan satu kapal lagi ditumpangi empat ABK. Semua ABK tersebut asal Thailand. 

Basri menduga, kedua kapal ini mencuri ikan dasar seperti cumi-cumi hingga udang. Hal itu terlihat dari jenis pukat yang dipakai yaitu trawl. Setelah digiring ke Banda Aceh, awak kapal akan diproses sesuai aturan yang berlaku. 

"Kemungkinan (kapal) ditenggelamkan nanti kita tunggu proses. Biarlah nanti hakim yang memutuskan. Kalau ada perintah maka akan kami tenggelamkan," jelas Basri. 

Menurut Basri, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya salah satu kapal pernah ditangkap di Belawan, Sumatera Utara. Namun ketika proses lelang berlangsung, kapal tersebut kembali dibeli oleh pemilik lama. 

Baca Juga : 18 Nelayan Indonesia Ditangkap UPM Timor Leste

"Informasi awal (begitu), betul satu kapal ini pernah ditangkap di Belawan. Tapi nanti informasi lanjut kami selidiki, informasi awal gitu, bahwa satu kapal ini pernah dilelang dan dibeli lagi oleh pemilik yang sama, ini suatu kendala yang harus kita koordinasikan untuk tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi," kata Basri. 

Rekomendasi