"Awal pekan ini kita akan mulai konsultasi pada dewan. Tim sudah menyiapkan data-datanya. Kita nanti akan membicarakan dengan DPRD, baru nanti tarif akan diumumkan," ujar Anies di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019).
Penetapan tarif jasa angkutan MRT ini memang perlu digodok secara matang. Yang kita tahu, tarif angkutan umum di Jakarta ada unsur subsidi yang diambil dari anggaran daerah.
"Subsidi itu diambil dari APBD, dan APBD diputuskan bersama antara eksekutif dan legislatif. Jadi, harapannya jadwal tidak berubah dan tarif pun bisa segera diumumkan," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Lebih lanjut, Anies bilang penentuan tarif MRT tidak boleh hanya memperhitungkan satu moda yang akan ditetapkan tarifnya saja. Perhitungannya harus memperhitungkan integrasi antar moda.
"Karena kita tahu, MRT sekarang baru melayani 16 km. Di antara itu ada sambungannya dengan Transjakarta, ada sambungannya dengan bus dalam kota, ada juga sambungannya dengan angkutan angkutan dari sekitarnya," jelas Anies.
Jadi, maksud Anies, ketika Pemprov membicarakan soal penetapan tarif MRT, diskusinya bukan semata-mata soal MRT saja tapi memperhitungkan ketika nanti sudah terintegrasi.
"Karena warga menggunakan kendaraan umum atau tidak itu akan sangat ditentukan apakah dia bisa menjangkau kendaraan umum, dekat dengan tempat dia berangkat, dan apakah kendaraan umumnya bisa mengantarkan sampai dekat tempat tujuan, nah yang sekarang dikerjakan di jakarta dalam mengintegrasikan semua muda transportasi," pungkasnya.