Cita-cita Ma'ruf Amin Agar NU Bisa Mendunia

| 27 Feb 2019 19:43
Cita-cita Ma'ruf Amin Agar NU Bisa Mendunia
Ma'ruf Amin ketika menghadiri Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, Citangkolo, Kota Banjar. (Istimewa)
Jakarta, era.id - Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin menantang kader muda Nahdatul Ulama (NU) untuk berani tampil di kancah internasional. Dengan harapan organisasi NU dapat dikenal di seluruh dunia. 

"Sekarang tinggal bagaimana meng-NU-kan dunia, itu tantangan jadi tidak hanya dikenal saja. Harapan 100 tahun kedua enggak cuma dikenal dunia tapi meng-NU-kan dunia," ungkap Ma'ruf dalam sambutannya di hadapan kader NU saat menghadiri Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Rabu (27/2/2019).

Mantan Rais Aam PBNU bilang, memiliki harapan agar NU memperluas jaringan organisasinya ke dalam lingkup global. Apalagi, saat ini NU sudah menjadi organisasi terbesar se-Indonesia. 

"NU sudah mendunia. NU organisasi dunia, bukan lokal. Dari mana tahunya? Dari lambang NU. Lambang NU itu bola dunia," ungkapnya.

Ma'ruf menyerahkan tugas tersebut kepada kader muda NU untuk menjawab tantangan tersebut. "Ini tugas generasi mendatang yang kita siapkan," ucap Kiai Ma'ruf.

Selain itu, guna mencapai target tersebut, ia meminta supaya NU memperbaiki diri agar menjadi organisasi yang efektif dan efisien. 

"Bagaimana bangun organisasi efektif, efisien biar kembangkan tugas NU lebih baik ke depannya," imbuhnya.

(dok istimewa)

Dalam kesempatan itu, cawapres nomor urut 01 ini juga berharap ada santri dan kader Nahdatul Ulama (NU) yang kemudian bisa mengembangkan usahanya. Kalau bisa usaha tersebut bisa tahapan unicorn.

Apalagi, kata Ma'ruf, pada 2019 akan dibangun 1000 Balai Latihan Kerja (BLK) di Pesantren. Sementara 3000 balai latihan kerja akan dibangun pada tahun berikutnya. Sehingga ia minta para santri bisa mengembangkan usaha dengan memanfaatkan BLK tersebut.

"Kalau itu bisa bukan lagi startup nanti NU bisa jadi unicorn, ada lagi decacorn, kalau sudah mencapai 10 triliun," katanya.

Mustasyar PBNU ini bilang, meski sudah punya empat unicorn seperti Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia tapi Indonesia harus mengembangkan lebih banyak lagi.

Sementara dalam organisasi Nahdatul Ulama, sudah ada perusahaan rintisan di bidang keuangan dengan nama NU Cash. Jadi ia berharap, usaha rintisan ini tak ketinggalan dan harus siap bersaing. 

"Jangan kita terus saja ketinggalan terus tidak punya oleh karena itu ke depan ini kita harus siapkan supaya nanti ketika memasuki 100 tahun kedua kita siap untuk bersaing berkompetisi sehingga NU akan siap sumber daya manusianya, amin ya rabbal alamin, itu yang saya inginkan," tutupnya.

 

Rekomendasi