Tim Editor
Awalnya, ada empat nama yang digadang-gadang bakal maju sebagai calon gubernur. Mulai dari Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi hingga Abdullah Gymnastiar atau biasa disapa Aa Gym. Nama TB Hasanuddin hingga Sudrajat tidak masuk radar berbagai survei.
Namun bukan politik Indonesia jika tidak dinamis. Setiap saat bisa berubah. Sekelas Ridwan Kamil pun, yang selalu unggul dalam berbagai survei, bisa terancam terpental dan cuma jadi penonton.
Namun pekan ini semua terlihat jelas. Dimulai saat duet Gerindra-PKS yang memajukan nama Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Mereka masih menanti tambahan amunisi dari PAN.
Selanjutnya giliran Golkar yang melakukan manuver. Membuang Ridwan Kamil dan memberi mandat kepada Dedi Mulyadi. Namun di detik-detik akhir, Dedi legawa. Sadar dirinya mungkin kurang populer, dia membiarkan posisi calon gubernur dipegang Deddy Mizwar. Duet ini didukung Golkar-Demokrat.
Ridwan Kamil awalnya sempat kembali mencoba PDKT lagi dengan PDIP. Namun soal calon wakil sepertinya tidak ada titik temu antar parpol pendukung. Makanya PDIP pun langsung memajukan duet TB Hasanuddin-Anton Charliyan, perpaduan TNI-Polri. TB Hasanuddin mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjelang pengumuman.
Ridwan Kamil yang sedari awal pasrah dipasangkan dengan siapa saja, akhirnya memilih Bupati Tasikmalaya yang diajukan PPP, Uu Ruhzanul Ulum. Dia sendiri juga yang memproklamirkan duet ini melalui akun instagramnya.
Kini tinggal 170 hari untuk menentukan siapa pemenang dari empat pasangan ini. Mereka akan berebut hati 32.809.057 orang.
