Kata Anton, pundi-pundi suara di lima wilayah kemenangan itu tentunya masuk dalam jaringan koordinasinya selama 9 bulan mengawal hukum di tanah Pasundan yang sohor disebut bumi Priangan itu.
"Banyaklah di Priangan, di Subang, di Cirebon di Kuningan, di Majalengka. Itu jaringan saya di Priangan plus lah gitu," kata Anton di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1/2018).
Anton yang berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi itu menegaskan dalam waktu dekat akan mengurus surat pengunduran dirinya dari jabatan Analis Kebijakan Madya Bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri. Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu juga mengaku bakal mundur dari jabatannya sebelum hari H pendaftaran dirinya ke KPU, 11 Januari 2018.
"Mungkin dari mulai sekarang kita siap. Seandainya ini (deklarasi) sudah saya harus siap mengajukan pengunduran diri," ucap Jenderal bintang dua itu.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih Anton untuk mendampingi TB Hasanuddin karena pengalamannya sebagai perwira tinggi di Korps Bhayangkara. Anton dipercaya bakal fight di Jabar. "Ini sekarang wakilnya polisi, namanya Irjen Anton Charliyan. Anton itu angkatan 84, jadi katanya cocok fight buat Jabar," tutur Mega.
Selain cagub-cawagub untuk Jabar, PDIP resmi mengumumkan jagoannya lainnya di lima Provinsi pada hari ini. Adapun pasangan tersebut; Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus di Sumatera Utara; Dodi Reza Alex Noerdin-Giri Ramandha Kiemas di Sumatra Selatan; Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot di Kalimantan Barat; Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin di Jawa Tengah; dan Kalimantan Timur yang mengusung Irjen Saffarudin dengan cawagub yang masih belum ditentukan.