Sandi mengaku lebih memilih pembangunan elevated loop line atau jalur lingkar layang kereta api sebagai solusi. Sebab itu, Pemprov DKI bakal memberi dukungan penuh program pemerintah pusat terkait proyek loop line. Usai bertemu dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno pagi tadi, Sandi mengatakan, pembangunan loop line penting terealisasi.
"Karena banyak sekali persimpangan-persimpangan yang mengakibatkan kemacetan. Jadi kita akan angkat lintas kereta ini dalam konsep elevated loop line," kata Sandi di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2018).
(Infografis: Rahmad Bagus/era.id)
Sandi mengatakan, detail engineering design (DED) proyek pembangunan elevated loop line saat ini sedang dimatangkan Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
"Jadi, lebih baik kita angkat lintasan keretanya menjadi elevated sehingga itu juga menimbulkan integrasi yang lebih baik dan ada konsep TOD (transit oriented development) yang lebih berdampak pada pengurangan kemacetan dan penciptaan lapangan pekerjaan," terang Sandi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah mengatakan, pembuatan jalur elevated loop line merupakan kebutuhan mendesak berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2011. PT KAI menargetkan pencapaian 2 juta penumpang per hari, Andri menilai hasil itu sulit tercapai jika KAI masih menggunakan rute basic yang ada saat ini.
Sebulan silam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menafsirkan biaya yang diperlukan untuk pembangunan elevated loop line lintasan kereta di DKI sekitar Rp15 triliun. Anies emngaku sudah bertatap muka dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait rencana tersebut.