Salah satu contohnya terlihat dari hasil survei yang dikeluarkan oleh Litbang Kompas, pada Rabu (20/3). Di mana elektabilitas suara untuk Jokowi-Ma'ruf sekitar 49,2 persen dan terpaut 11,8 persen dengan Prabowo-Sandiaga yang mendapat 37,4 persen.
Kendati demikian, Prabowo-Sandiaga ternyata berhasil mengungguli pasangan petahana dalam segmen pemilih pemula, khususnya mereka yang masih berusia di bawah 220 tahun. Pada segmentasi kelompok milenial atau Gen Z ini, Prabowo-Sandiaga unggul 47 persen suara, dibandingkan dengan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin yang hanya memperoleh 42,2 persen suara.
Ilustrasi dibuat oleh Ilham/era.id
Wakil ketua umum Partai Gerindra, Fadli Zon ikut merasa senang dengan hasil survei tersebut. Apalagi paslon yang diusungnya berhasil menggaet pemilih pemula, yang notabenenya diperebutkan oleh kedua paslon di Pilpres 2019.
"Mereka bisa melakukan recheck cepat dan literate IT, gadget dan sebagainya. Jadi mereka tahu mana yang tahu mana yang punya kualitas mana yang sekadar pencitraan," kata Fadli kepada era.id.
Selain itu, Fadli Zon menilai unggulnya paslon 02 menggaet suara dari kelompok milenial tak lepas dari peran Sandiaga Uno sebagai cawapres bagi Prabowo Subianto.
"Pak Sandi adalah sosok yang saya kira punya aksebilitas yang tinggi di kalangan anak muda, di kalangan milenial, dan juga di kalangan generasi Z ya," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan pengamat politik Pangi Syarwi yang mengafirmasi pendapat Fadli Zon, bahwa pasangan Prabowo-Sandi unggul di segmen milenial adalah karena sosok Sandiaga. Menurutnya para milenial memang dapat terpengaruh dengan melihat penampilan dan pembawaan.
"Pemilih pemula ini kan pemilih yang terpengaruh dengan penampilan. Nah saya melihat Sandi ini good looking, enak dipandang. Pembawaannya juga humble, gaul, sering olahraga yang juga hobi anak muda, itu terpengaruh," ungkap Pangi.
Pangi melihat keputusan Prabowo dengan menggandeng Sandi sebagai pasangannya membawa aura muda pada paslon tersebut. Ditambah lagi gagasan yang kerap dilontarkan Sandiaga uno seperti menghapus Ujian Nasional, diyakini bisa menyedot lebih banyak suara pemula dari tingkat pelajar.
"Sandi effect namanya, bisa menghipnotis pemilih pemula," katanya.
Dijelaskan Pangi, pemilih milenial atau menurut survei Litbang Kompas berasal dari Gen Z merupakan kelompok pemilih yang lebih mengandalkan sifat emosional, ketimbang memilih berdasarkan alasan rasional. Oleh karenanya, mereka dengan mudah bisa terpengaruh dari apa yang ditampilkan seseorang dalam hal ini Sandiaga Uno.
Kendati demikian capres petahana Jokowi pun juga sudah menampilkan sisi mudanya untuk menyaring suara kelompok milenial. Tampilan Jokowi yang sering menggunakan snikers atau mengendarai moge (motor gede), dinilai Pangi belum cukup untuk menarik simpatik kelompok anak-anak muda.
"Kalau soal gaya memang Jokowi sudah menyamakan, tapi dari segi umur kan enggak bisa bohong milenial itu. Apalagi dia membawa maruf yang usianya sudah tidak muda lagi," ungkapnya.
Ilustrasi dibuat oleh Ilham/era.id
Milenial Yang Mana?
Namanya juga survei, belum tentu bisa dijadikan acuan seratus persen kandidat capres-cawapres unggul satu sama lainnya. Sekalipun telah menggunakan metodologi saintifik yang tepat.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin pun mempertanyakan kelompok milenial mana yang diklaim telah memilih Prabowo-Sandiaga. Sebab hasil berbeda justru didapat dari survei internal yang dilakukan TKN.
"Kalau soal milenial itu, milenial mana? perkotaan atau pedesaan?" ujar Wakil sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan.
Menurut data internal TKN, Jokowi-Ma'ruf Amin justru unggul pada segmen milenial yang berada di kawasan pesantren dan pedesaan. "Kami merasa, sangat kuat di kawasan milenial pesantren, di pedesaan, itu kan milenial ada jg di sana yang usianya 17-35 th," kata Verry.
Terlepas dari perbedaan hasil survei, Verry melihatnya sebagai upaya perbaikan untuk menambal titik-titik dukungan yang dirasa masih kurang.
"Kami melihat dari TKN maupun masing-masing partai punya survei dan survei itu kami pelajari titik lemah, pengambilan sampelnya seperti apa dan itu akan kami perbaiki ke depan," pungkasnya.