Dalam paparannya, peneliti CSIS Arya Fernandes memprediksi tiga partai papan atas dengan dukungan terbesar yang akan masuk dalam parlemen nanti.
"Tiga partai papan atas akan diisi oleh PDI Perjuangan dengan perolehan dukungan pemilih sebesar 25,9 persen; Partai Gerindra sebesar 13,3 persen; dan Partai Golkar 9,4 persen," kata Arya di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, kamis (28/3/2019).
Jika ditelaah, tiga parpol teratas ini tak ada yang masuk dalam katagori parpol baru. Terlebih jika dibandingkan dengan keterpilihan partai politik pada musim Pemilu 2014, CSIS merilis partai yang sama.
Dalam temuan survei Maret 2014, CSIS memaparkan bahwa PDIP mendapat dukungan sebesar 20,1 persen, Partai Golkar 15,8 persen, dan Partai Gerindra 11,3 persen.
Lebih lanjut, di urutan keempat ditempati oleh PKB dengan tingkat elektabilitas 7 persen. Lalu disusul Partai Demokrat 5,5 persen, PKS 4,6 persen, Partai NasDem 4,3 persen.
"Diperkirakan akan ada tujuh partai yang akan lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen," ucapnya.
PPP menempati urutan kedelapan dengan dukungan sebesar 3 persen; PAN 2,5 persen; dan Perindo 1,1 persen. Partai Hanura menempati posisi kesebelas dengan tingkat elektabilitas 0,8 persen; PSI 0,5 persen; PBB 0,4 persen; PKPI 0,2 persen; Partai Garuda 0,1 persen; dan Partai Berkarya 0,1 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihannya 3,2 persen dan rahasia 18,2 persen.
"Perubahan dukungan pemilih dan perolehan suara partai terutama di partai menengah dan kecil, diperkirakan masih mungkin terjadi. Hal tersebut dipengaruhi karena masih cukup tingginya responden yang merahasiakan pilihan saat survei dilakukan," jelas Arya.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2,21 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 1.960 responden yang sudah mempunyai hak pilih di seluruh Indonesia dalam rentang waktu 15-22 Maret 2019.