Ada 'Dilan' dalam Visi Misi Jokowi

| 30 Mar 2019 21:07
Ada 'Dilan' dalam Visi Misi Jokowi
Capres nomor urut 01, Jokowi Widodo. (Istimewa)
Jakarta, era.id - Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyinggung Dilan dalam visi misinya terkait tema debat kali ini. Kata Jokowi, Dilan dirasa perlu dalam sistem tata kelola pemerintahan saat ini? Nah, coba kita tengok, apa itu Dilan?

Awal mula mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, pemerintahan saat ini perlu 'Dilan'. Ternyata 'Dilan' ini artinya Digital Melayani.

"Diperlukan pemerintah 'Dilan', Digital Melayani. Oleh sebab itu diperlukan reformasi dalam pelayanan publik lewat elektronik," kata Jokowi dalam debat di Hotel Shangrilla, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).

Jokowi bilang, selain perlu reformasi dalam pelayanan publik, perlu juga penajaman dan penyederhanaan kelembagaan negara. Serta beberapa hal lain yang perlu dikelola lebih baik lagi, seperti penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur negara dan reformasi tata kelola.

Enggak cuma itu, Jokowi juga sempat menyinggung soal peningkatan di bidang pertahanan. Dia menyinggung soal peningkatan kualitas sumber daya manusia TNI.

"Peningkatan kualitas SDM TNI sangat diperlukan mutlak dalam hal penguasaan teknologi persenjataan dan siber. Alutsista sangat perlu ditingkatkan, kalau belum kuat kita bisa join produksi dengan luar negeri."

Sementara di bidang hubungan internasional, Jokowi juga menyinggung soal proteksi terhadap negara yang harus ditingkatkan. "Proteksionisme meningkat tapi Indonesia harus tegak dan bermartabat dengan menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif dengan memperkuat kepentingan nasional dan ikut aktif dalam menjaga perdamaian dunia."

Selain itu, Jokowi juga bicara soal Pancasila yang jadi kesepakatan pendiri bangsa. Pancasila menurutnya, hadir karena kesepakatan para pemimpin bangsa dari berbagai daerah, berbagai organisasi, berbagai ras, berbagai suku, berbagai agama. 

"Menjadi kewajiban kita bersama menjaga merawat dan menjalankan Pancasila dalam kehidupan sehari hari dalam berbangsa dan bernegara."

 

Rekomendasi