Habis Debat, Saatnya Saling Bantah Data Beberan Capres

| 31 Mar 2019 02:27
Habis Debat, Saatnya Saling Bantah Data Beberan Capres
Konferensi pers usai debat (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Yenny Wahid punya catatan terkait ucapan calon presiden Prabowo Subianto dalam debat keempat calon presiden Pemilu 2019 pada tema pertahanan. Yenny menyebut ada kesalahan data yang diucapkan Prabowo soal anggaran pertahanan Indonesia.

"Beliau (Prabowo) mengatakan anggaran kita, salah satu kelemahan kita, adalah anggaran kita kecil karena karena hanya sekitar 0,8 persen dari APBN kita, sementara Singapura 30 persen dari APBN. Cara baca ini sudah keliru," kata Yenny di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).

Yenny bilang, APBN kita jauh lebih besar dari Singapura. Bahkan, besarannya lebih dari tiga kali lipat dari anggaran Indonesia yang Prabowo sebutkan. Artinya, anggaran kita dan Singapura enggak jauh beda. 

Yang kedua, Yenny menyebut anggaran itu menjadi salah satu ukuran tentang keperkasaan sebuah militer dari sebuah negara. Ia mengutip dari Global Firepower Index. Katanya, di kawasan ASEAN Indonesia adalah kekuatan militer yang dianggap paling kuat. 

"Katanya Global Firepower Index, sebuah lembaga yang menghitung kekuatan militer militer di semua negara dan Indonesia ini dianggap sebagai kekuatan super power. Kalau ukuran militernya Indonesia rangking 15 dunia, sementara Singapura Nomor 59," jelas Yenny. 

Namun, kubu Prabowo punya anggapan berbeda. Mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen (Pur) JS Suryo Prabowo menganggap data Global Firepower Index hanya sebatas bicara angka. Padahal, kata Suryo, kuantitas tak bisa mengalahkan kualitas. 

"Kita punya 1.000 tentara, tapi musuh punya 1 tank itu gak bisa. Kalau bicara anggaran, nilai anggaran militer Indonesia urutan kedua setelah singapura. Berarti lemah. Singapura itu angkatan militernya cuma 50an ribu. Kita 300an ribu," tutur Suryo. 

"Jadi, jumlah nominalnya perkapita jadi makin besar. Jumlah pesawat tempur aja kita kalah sama Singapura. Jumlah tank tempur aja kita kalah," lanjutnya. 

Sebelumnya dalam debat, Prabowo bilang anggaran pertahanan Indonesia berada di angka 0,8 persen dari GDP (Gross Domestic Bruto). Mantan Danjen Kopassus itu membandingkannya dengan anggaran pertahanan Singapura yang disebutnya 3% dari GDP.

"Rp 107 triliun itu 5% dari APBN kita, 0,8% dari GDP kita. Padahal Singapura itu anggaran pertahanan dari 30% APBN-nya, 3% dari GDP mereka," kata Prabowo. 

 

Rekomendasi