Cerita Mumun Jual Ginjalnya untuk Biaya Pengobatan Suami

| 02 Apr 2019 15:10
Cerita Mumun Jual Ginjalnya untuk Biaya Pengobatan Suami
Mumun, perempuan yang berniat menjual ginjalnya untuk pengobatan sang suami (Jamaludin)
Bekasi, era.id - Mumun Sumiati (58), seorang nenek asal Bogor nekat menjual ginjalnya di pinggir jalan Kota Bekasi. Tujuannya supaya dia bisa membiayai pengobatan sang suami yang mengalami sakit komplikasi lantaran tak ditanggung BPJS. 

Mumun menjual ginjalnya di pinggir jalan di Jalan Raya Perjuangan, Margamulya, Bekasi Utara, Kota Bekasi samping Stasiun Bekasi, sambil memegang kertas karton yang bertuliskan menjual ginjal.

Karton berwarna merah muda yang bertuliskan meminta bantuan untuk membeli ginjalnya untuk biaya pengobatan suaminya, Leo (68). Dia juga membawa sebuah kotak kardus yang bertuliskan meminta sumbangan untuk biaya pengobatan suaminya.

Upaya Mumun menjual ginjalnya untuk biaya pengobatan sang suami (Jamaludin/era.id)

Usaha Mumun dilakukan sejak tahun 2017. Selain di Bekasi, ia mengaku telah mendatangi beberapa tempat seperti Bogor, Depok dan Jakarta. Untuk di Bekasi, dia sudah mulai beraksi sejak Senin (1/4) kemarin. Mumun datang ke Bekasi menaiki kereta dari Bogor.

Dia berkisah, sejak lima tahun lalu suaminya menderita sakit komplikasi mulai dari Jantung, gula darah, hipertensi dan penyempitan pada tulang pinggang. Sejak itu, suaminya sudah tidak dapat bekerja sebagai buruh serabutan untuk menafkahi keluarganya. Sehingga Mumun mengaku berusaha menggantikan posisi suaminya dengan bekerja sebagai buruh cuci.

Tak hanya itu, penyakit yang dialaminya juga ternyata tidak semuanya ditanggung oleh BPJS. Mumun mengaku sangat bingung untuk mencari biaya pengobatan suaminya.

"BPJS itu enggak bisa meng-cover untuk pengobatan yang lain seperti yang disuntik itu enggak bisa, yang bisa hanya hipertensi dan gula aja. Solusinya apa ya mas? Selain harta ibu ini (ginjal) satu-satunya," ucap Mumun kepada era.id, Selasa (2/4).

Mumun nekat menjual ginjalnya lantaran tak tega melihat suaminya menderita sakit. Ia juga nekat menjual ginjal tanpa diketahui keluarganya maupun anaknya. Dia tak ingin merepotkan anaknya karena kondisi ekonomi anaknya juga cukup sulit hanya bekerja sebagai tukang ojek dan buruh cuci.

"Anak saya yang pertama kerjanya tukang ojek, terus yang kedua buruh cuci, saya enggak bilang kalau saya mau jual ginjal kaya gini, tapi demi suami, buat berobat, saya enggak mau ngerepotin mereka," katanya.

Upaya Mumun menjual ginjalnya untuk biaya pengobatan sang suami (Jamaludin/era.id)

Selama lima tahun, saat sang suami sakit, Mumun mengaku tak mendapat bantuan dari pihak pemerintah Kabupaten Bogor. Bahkan, Mumun mengaku pernah dimarahi pihak kelurahan di mana ia tinggal saat meminta bantuan.

"Enggak ada (bantuan dari pemerintah), malah waktu itu saya diomelin sama kelurahan, katanya kenapa enggak konfirmasi dulu ke kelurahan. Padahal enggak ada yang peduli dengan saya," jelasnya.

Selama di Bekasi, aksi Mumun ternyata mendapat simpati dari para pengguna KRL dan pengendara yang melintas di kawasan Stasiun Bekasi dengan memberikan uang.

"Cuma ada yang ngasih uang saja, enggak ada yang nawarin mau beli ginjal saya. Saya hanya sampai sore saja, karena enggak tega ninggalin suami sendiri dirumah. Uang sumbangan ini saya gunakan buat biaya berobat dan makan suami saya," pungkasnya.

Tags : bpjs kesehatan
Rekomendasi