Klarifikasi Ma'ruf Amin soal Video 'Ahok Harus Dihabisi'

| 04 Apr 2019 14:27
Klarifikasi Ma'ruf Amin soal Video 'Ahok Harus Dihabisi'
Cawapres nomor urut 01 Maruf Amin. (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Sebuah video berisi percakapan Ma'ruf Amin dengan sejumlah tokoh muncul di media sosial. 

Dalam video itu Ma'ruf mengatakan, mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah sumber konflik dan harus dihabisi.

Video tersebut berdurasi beberapa detik memperlihatkan Ma'ruf sedang berbincang dengan beberapa orang. Tampak dalam video tersebut adalah Ustad Yusuf Mansyur.

"Menurut saya, Ahok itu sumber konflik. Bangsa ini akan konflik, tidak akan berhenti kalau Ahok tidak.... Maka itu, maka itu Ahok harus kita habisi... Itu sudah pakainya Fikih Siyasah namanya," kata Ma'ruf dalam video yang beredar di Twitter tersebut.

 

 

Ma'ruf Amin yang kini menjadi cawapres nomor urut 01 membenarkan video tersebut. Video itu terekam saat Ma'ruf diminta pendapatnya dari sejumlah ustaz untuk dukungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Mustasyar PBNU itu bilang, mereka punya keyakinan Anies bisa berhasil di Pemilu 2019 karena sanggup mengalahkan Basuki Tjahja Purnama dalam Pilkada 2018. Tapi, dalam pertemuan itu, dia tak setuju memberikan dukungan bagi Anies. 

"Saya tak setuju. Saya bilang, kalau Ahok itu, saya waktu itu menggunakan istilahnya itu apa namanya, sumber konflik. Terjadi konflik itu karena Ahok," kata Ma'ruf di sela kampanyenya di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019).

"Oleh karena itu, tentu Ahok ya kita harus cegah. Kalau dia terus menjadi konflik akan bangsa ini berkonflik," imbuhnya.

Karena tak sepakat dengan Anies, Ma'ruf pun mendukung Joko Widodo yang sekarang jadi pasangannya di Pemilu 2019.

"Saya cenderung mendukung Pak Jokowi ketimbang Anies. Biar nanti Anies 2024 ke atas bolehlah, sekarang Pak Jokowi. Konteksnya itu. Nah akhirnya mereka beralih, dari mendukung Anies menjadi pendukung Prabowo, saya kira itu," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, video yang tersebar itu tidak lengkap. Sehingga ada informasi yang terpotong. 

"Ya saya kira videonya enggak utuh dia, kalau utuh kan, tahu orang. Jadi kenapa saya mengatakan begitu, karena memang Pak Jokowi mau disamakan dengan Ahok," kata dia.

Dia juga yakin, pasca tersebarnya video itu Jokowi enggak bakal kehilangan dukungan dari pendukung Ahok. 

"Ya enggak lah. Itu kan maksudnya mau mengalihkan ke Anies. Justru waktu itu mau memindahkan untuk tak dukung Pak Jokowi, Jokowi mau disamakan dengan Ahok. Lah bagi saya berbeda konteksnya, beda, enggak sama," kata dia.

Rekomendasi