"Ditemukan anak laki-laki, usianya sekitar lima tahun. Bagi yang merasa kehilangan anaknya boleh ke panggung, ya, bapak-bapak, ibu-ibu," kata pemandu acara itu.
Ternyata banyaknya anak-anak yang terpisah dari orangtuanya di acara tersebut, membuat capres nomor urut 01 Joko Widodo mengeluarkan imbauan buat para pendukungnya.
"Anak-anak jangan dibawa kampanye, panas. Enggak boleh," kata Jokowi kepada pendukungnya yang hadir.
Memang, saat kampanye terbuka dilakukan, panas menyengat kulit dirasakan mereka yang hadir di lapangan terbuka yang berada di dekat laut. Untuk mencegah dehidrasi, panitia pun menyediakan mobil pemadam kebakaran yang menyemprotkan air ke kerumunan pendukung di depan panggung.
Bahkan, saking panasnya, ada juga pendukung yang pingsan dan harus mendapatkan perawatan dari tim medis. Kebanyakan yang pingsan adalah perempuan.
Ada momen menarik juga dalam kampanye itu. Wajah Iriana yang penuh senyum, kemudian berubah menjadi penuh kekhawatiran. Saat itu, ada anak laki-laki yang terpisah dari orang tuanya dan diajak ke atas panggung supaya bisa dijemput. Dia sempat menggendong anak laki-laki yang menangis itu dan memberikan minuman pada anak itu.
Supaya kalian tahu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan pelanggaran pemilu oleh kedua pasangan calon presiden dalam kampanye terbuka berupa kehadiran anak dalam lokasi kampanye. Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin pun mengakui pelanggaran itu, namun mereka tak bisa berbuat banyak karena itu berada di luar kendali.
Selanjutnya, setiap kali menggelar kampanye terbuka, Tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf terus mengimbau masyarakat untuk tidak membawa anak kecil ke lokasi kampanye.