Hal ini dikatakan Prabowo pada kampanye terbuka di Lapangan Lokasana, Ciamis, Jawa Barat. Prabowo meminta warga yang hadir di sana untuk menjaga, jangan sampai ada hantu yang ikut mencoblos.
"Saudara-saudara 17 April tinggal 11 hari lagi tolong jaga TPS jangan sampai ada hantu yang ikut nyoblos, harus di jaga nanti jangan ada tuyul yang ikut nyoblos," kata Prabowo di lokasi, Sabtu (6/3/2019).
Maksud Prabowo, bukan berarti ada hantu yang punya KTP elektronik dan masuk dalam daftar pemilih. Itu hanya kiasan. Maksudnya Prabowo meminta agar distribusi kotak suara yang berisi surat hasil pencoblosan dikawal oleh masyarakat dan jangan sampai kotak suara itu ditukar.
"Saya tidak akan rela jika masih ada rakyat yang tidak makan, saya tidak rela kalau masih ada seorang ibu yang gantung diri karena anaknya tidak makan. Kami bertekad dan kami sedang menyusun tim karena kami bertekad kami bisa merubah keadaan saat ini," ucap mantan Danjen Kopassus tersebut.
Prabowo saat berorasi di depan pendukungnya. (Foto: Istimewa)
Pada kampanye rapat umum di Ciamis, Prabowo didampingi oleh para petinggi tim pemenangnya yakni Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Jenderal (Purn) Djoko Santoso, dan Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman.
Tak hanya para petinggi Badan Pemenangan Nasional yang hadir mendampingi Prabowo, tetapi ada juga para ulama dan tokoh masyarakat Ciamis, Jawa Barat yang ikut mendampingi antara lain KH Maksum ketua FPI Jawa Barat dan juga selaku sesepuh Ponpes Miftahul Huda Utsmaniah, Cikole, Ciamis, serta KH Nonof Hanif selaku Ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Ciamis dan selaku penggerak aksi 212 dan tokoh-tokoh masyarakat Ciamis lainnya.
"Saya Prabowo Subianto mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Ciamis yang telah datang dari tempat yang jauh untuk datang ke tempat ini, kalian rela berpanas-panasan dari pagi tadi, terima kasih atas perjuangan mu," tuturnya.