Motif batik sidomulyo dan bledak dipilih bukan tanpa maksud. Untuk masyarakat Jawa, motif batik memiliki struktur dan makna tersendiri. Terutama jika motif tersebut digunakan dalam upacara adat, termasuk pernikahan.
Motif batik berawalan “sido” adalah salah satu yang paling banyak digunakan saat upacara pernikahan adat Jawa. Sido dalam bahasa Jawa berarti jadi, atau terus menerus, dan mulyo berarti mulia. Sehingga sidomulyo melambangkan kemuliaan yang terus menerus.
Motif batik tersebut dipilih dengan harapan keluarga yang dibina kelak mendapatkan kemuliaan yang tiada henti.
Hal itu juga diperkuat dengan struktur motif batik ini yaitu belah ketupat yang berulang, dan diisi dengan beragam motif, misalnya kupu-kupu atau garuda.
Adapun bledak merupakan latar putih pada motif batik yang diartikan sebagai simbol kebahagiaan. Latar bledak dipilih dengan harapan pengantin selalu dalam keadaan gembira meski kesulitan sedang melanda.
Perpaduan motif sidomulyo dan bledak, diharapkan pengantin akan hidup bahagia, tenteram, menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia dan terhormat.
Ternyata serangkaian adat hingga detail motif suvenir dalam pernikahan Kahiyang-Bobby pun sarat filosofi. Perhelatan sakral tersebut bakal dilaksanakan Rabu, 8 November 2017 di Graha Saba, Solo dengan mengundang 8.000 orang tamu.
Mintorogo hanya menyanggupi membuat 500 kotak kaca, sementara sisa suvenir untuk tamu lainnya masih dirahasiakan keluarga Jokowi.