Tim Editor
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam pidatonya di hadapan ribuan advokat dirinya menyinggung budaya curang yang ada di Indonesia.
“Jadi kalau ada anggapan bahwa demokrasi bisa diatur-atur, dan ini saya lihat ada kecenderungan di bangsa kita. Kita harus koreksi diri ada budaya curang di bangsa kita ini. Harus jujur. Benar tidak?,” tuturnya, dalam acara ‘deklarasi aliansi advokasi Indonesia bersatu mendukung Prabowo-Sandi, di Balai Kartini, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).
Meski begitu, Prabowo tidak secara jelas menyebut kecurangan apa yang dimaksud terkait dengan surat suara yang ditemukan sudah tercoblos di Malaysia.
“Pemilu dijamin jujur, bersih, adil. Saya kaget belum mulai saja sudah ada yang nyoblos-nyoblos di luar negeri,” ucapnya.
Apalagi, katanya, sifat manusia umumnya tidak suka dibohongi, dan dicurangi. Mantan Danjen Kopassus ini memberikan contoh, dengan mengibaratkan sebuah permainan bola.
“Kita main sepak bola, kita masuk ke lapangan, setelah kita main kita merasakan dan melihat wasit ini tidak netral, wasit memihak satu kesebelasan. Hakim garis juga demikian. Kemudian semua aturan dilanggar. Kira-kira kita mau enggak ikut main dalam pertandingan seperti itu? manusia yang normal tidak mau,” jelasnya.
Prabowo meyakini, mayoritas rakyat Indonesia manusianya paham dengan perkembangan isu yang terjadi. Katanya, yang punya akal sehat, manusia yang walaupun tidak kaya tapi punya harga diri.
“Bangsa Indonesia, sifat rakyat kita adalah selalu menghormati orang lain. Sifat bangsa kita bahkan kita dikatakan bangsa yang soft. Bangsa yang lembut. Bangsa kita bangsa yang selalu ingin mencari kedamaian, harmoni. Kita bukan bangsa yang suka ribut,” tuturnya.
Senada, Direktur Bidang Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo dalam sambutannya bilang, hari ini masyarakat Indonesia digegerkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan temuan tumpukan plastik hitam yang berisi surat suara telah tercoblos untuk Pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf di wilayah Selangor, Malaysia.
“Ternyata hari ini kita saksikan bersama sangat menyedihkan skandal bersama di Malaysia,” kata Hashim.
Hashim mengaku, peristiwa surat suara yang sudah tercoblos ini, sudah menjadi kecurigaan pihaknya sejak beberapa bulan yang lalu. Peristiwa ini, katanya, menjadi bukti kecutigaan pihaknya tak meleset.
Sementara itu, Hashim juga mengapresiasi, pihak-pihak yang telah berani membongkar peristiwa yang disebutnya sebagai skandal di Malaysia tersebut. Kemudian, ia juga mengingatkan agar pihak penyelenggara pemilu tak abai terhadap permasalahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang masih belum selesai.
“Kita salut kepada warga negara Indonesia di Malaysia yang telah membongkar masalah ini,” ujarnya.
