KPU Santuni Petugas KPPS yang Meninggal Dunia

| 19 Apr 2019 16:56
KPU Santuni Petugas KPPS yang Meninggal Dunia
KPPS sedang bertugas di TPS 40, Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat (DIah/era.id)
Jakarta, era.id - Proses pencoblosan Pemilu 2019 telah usai. Proses ini memakan waktu yang lama, karena dilakukan sejak Rabu (17/4) pagi dan baru selesai Kamis (18/4) dini hari.

Takdir tuhan siapa yang tahu. Usai berpartisipasi menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), beberapa di antaranya meninggal dunia. Ada yang karena kelelahan, ada juga yang memang mengidap penyakit jantung. 

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra bilang, pihaknya akan memberikan santunan kepada keluarga dari petugas yang meninggal tersebut. 

"Bisa, nanti (KPPS) yang sakit dan meninggal akan kita santuni lah," ucap Ilham di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2019).

Ilham memahami beratnya pekerjaan sebagai penyelenggara pemilu. Sebab, Pemilu 2019 merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan secara serentak mulai dari pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. 

"Masyarakat enggak banyak yang tahu bahwa pekerjaan penyelenggara pemilu sangat berat. Menurut kami, mereka adalah pahlawan demokrasi," tutur Ilham. 

Atas alasan inilah, KPU akan memberikan santunan sebagai penghargaan kepada penyelenggara pemilu yang menurut Ilham telah menyelenggarakan Pemilu 2019 yang sampai saat ini berjalan baik, meski ada beberapa kendala di sejumlah daerah. 

Untuk kamu tahu cerita pilu setelah proses ini salah satunya terjadi di Kota Bekasi. Dua orang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Bekasi meninggal dunia diduga akibat kelelahan saat menjadi KPPS.

Kedua KPPS tersebut yakni Ahmad Salahudin (43) dan Fransiskus Asis Ismantara (53). Keduanya meninggal dunia usai menjalankan tugasnya menjadi KPPS. Keduanya diduga meninggal dunia akibat kelelahan dan kurang tidur.

Rekomendasi