Tim Editor
Mahfud merasa geregetan karena ramainya tudingan kecurangan KPU di media sosial akibat keliru menginput data Situng Pilpres 2019.
"Kami datang ke sini karena risih juga merasa terganggu dengan perkembangan terakhir di mana ada tudingan dan dugaan yaitu terjadi kecuangan yang bersifat terstruktur di KPU," kata Mahfud di lokasi, Rabu (24/4/2019).
Temuan Mahfud, sampai malam ini, terdapat kekeliruan entri data pada 105 dari 200 ribuan TPS yang telah masuk dalam Situng. Sebanyak 65 TPS sudah dikoreksi dan 41 masih dalam proses. Jumlah kekeliruan itu diketahui berdasarkan laporan dari masyarakat yang berjumlah 26 TPS, dan 79 lainnya ditemukan oleh KPU sendiri.
"Nah, kekeliruan itu berarti hanya ada 0,0004 persen dari seluruhnya, atau perbandingannya hanya 1 dari 2.500 TPS," ucap dia.
Jadi, Mahfud bilang enggak mungkin KPU melakukan kecurangan secara sengaja terstruktur karena memang presentasi kekeliruannya sangat kecil.
"Jangan bertindak sendiri (diviralkan) dan jangan terus kembangkan hoaks yang seakan-akan di sini (KPU) ada rekayasa," ungkap dia.
Sementara itu, Komisioner KPU Viryan Aziz bilang, keberadaan Situng merupakan bentuk transparansi dan keterbukaan KPU kepada publik.
"Karena keterbukaan itu, maka kekeliruan itu diketahui. Dengan demikian, ini bagian dari keterbukaan dan transparansi kami sebagai penyelenggara pemilu," ujar Viryan.
