Ini Alasan BPN Cuma Ungkap Kecurangan Pilpres 2019 Tanpa Pileg

| 15 May 2019 15:54
Ini Alasan BPN Cuma Ungkap Kecurangan Pilpres 2019 Tanpa Pileg
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan cawapresnya Sandiaga Uno mengahdiri acara Simposium Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019 (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak hasil penghitungan suara Pemilu Presiden 2019 oleh KPU. Tapi, mereka tidak menolak hasil Pemilu Legislatif yang digelar bersamaan dengan Pilpres.

Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon mengatakan, BPN ingin fokus mengawal dugaan kecurangan perhitungan suara Pilpres 2019. Sementara untuk Pileg, Fadli mengatakan, sistem yang digunakan lebih kompleks. Sehingga, dugaan kecurangannya sulit diurai.

"Pileg ini kan lebih seperti yang saya sampaikan, lebih complicated. Karena itu menyangkut antar partai politik dan internal partai politik, karena sistemnya proporsional terbuka kan," kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2019).

"Jadi ada kasus-kasus (kecurangan) yang di antara partai politik, tapi ada juga yang di antara internal partai politik, dan juga di situ ada juga penggelembungan suara. Pencoblosan sendiri juga ada tapi akhirnya itu jadi kasuistis. Tapi kalau pilpres kan sifatnya nasional," tuturnya.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019 yang dilakukan KPU. BPN menilai terjadi banyak kecurangan yang merugikan pihaknya pada Pilpres 2019.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua BPN Djoko Santoso pada acara Simposium Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5).

"Mencermati paparan ahli tentang kecurangan-kecurangan pemilu 2019 serta mengacu rekomendasi sekjen partai Koalisi Adil Makmur. Berdasarkan hal tersebut, kami BPN Prabowo-Sandi bersama rakyat Indonesia yang sadar akan hak demokrasinya, menyatakan menolak hasil perhitungan suara dari KPU RI yang sedang berjalan," kata Djoko Santoso.

Rekomendasi