Pemberian pangkat luar biasa ini berlangsung di Aula Tony Rompis Markas Kodam XVII/Cenderawasih, di Kota Jayapura, Senin (20/5/2019). Mereka yang mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat terdiri dari delapan personil satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif Para Raider 328/Dirgahayu yang enam bulan terakhir ini bertugas di Pos Kotis Skouw, perbatasan RI-PNG, serta dua Bintara Intel Korem 172/Praja Wira Yakhti, yang bermarkas di Distrik Abepura.
Personil dari dua satuan ini dianggap berprestasi karena berhasil membujuk anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di perbatasan RI-Papua Nugini (PNG), hingga kembali ke pangkuan Indonesia. Eks anggota dibawah komandan TRWP Mathias Wenda ini pun menyerahkan dua pucuk senjata api organik jenis M16 serta tujuh butir amunisi caliber 5,56 mm, pada 25 Januari 2019 lalu.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Pandit Sembiring, ketika diwawancarai sejumlah awak media, mengatakan kenaikan pangkat luar biasa dalam organisasi militer merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan negara atas prestasi, dedikasi serta loyalitas luar biasa oleh para prajurit.
"Pemberian pangkat itu juga melalui penilaian objektif terhadap kinerja yang sudah dilaksanakan, serta terus mempersembahkan karya terbaik bagi kemajuan TNI AD, bangsa dan negara. Tak bisa kita pungkiri bahwa masyarakat wilayah perbatasan merasakan bentul bantuan yang diberikan anggota TNI, baik dari bakti social hingga kegiatan humanis," ujarnya.
Mayjen Sembiring mengatakan, penghargaan yang diterima personil Yonif 328/Dirgahayu ini, menyusul hasil pembinaan teritorial yang dilakukan selama enam bulan terakhir bertugas memberikan pembinaan teritorial di perbatasan Skouw.
Tidak sampai di situ, pada 8 Mei 2019 lalu, Satgas Pamtas Yonif 328/DGH juga berhasil mengamankan enam orang simpatisan TRWP beserta 59 orang pengikutnya, dari jalur tikus garis batas RI-PNG, usai mengikuti peringatan terbentuknyaTRWP yang digelar di Vanimo Province, PNG.
“Kini status serta hak mereka sebagai warga sipil tengah dalam pengurusan oleh pemerintah kota Jayapura. Kami pastikan para saudara kita itu telah berikrar dan kembali ke pangkuan Indonesia. Ini prestasi luar biasa yang belum tentu semua prajurit bisa melakukannya. Atas ini pula kami mengajukan kenaikan pangkat ini ke Kepala Staf Angkatan Darat di Jakarta," jelas Pangdam Sembiring.
Secara terpisah, Komandan Satgas Pamtas Yonif 328/Dirgahayu, Mayor Inf Erwin Iswari kepada era.id mengatakan, keberhasilan yang ditorehkannya merupakan hasil upaya pendekatan humanis oleh anggotanya selama ini. Kata dia, sekelompok orang itu merasa kecewa terhadap Mathias Wenda, lantaran tidak menepati janjinya memenuhi pendidikan dan kesejahteraan anggotanya.
“Awalnya sangat susah mendekati mereka. Karena memang kami udah dibekali ilmu pembinaan territorial, sehingga masyarakat yang merasakan bantuan dari anggota TNI pun bersimpati kepada kami. Mereka sangat takut mengakui keberadaan senjatanya, tapi setelah kami berikan pemahaman, barulah misi kami berhasil,” beber Iswari.
Ada pun sepuluh prajurit TNI AD yang menerima KPLB, yakni anggota Yonif 328/DGH antara lain Sertu Muhammad Bakti, Kopda Syafri Hadi, Kopda Budi Irama Putra, Kopda Iman Saputra, Kopda Hendri Yanto, Kopda Sigit Ariyanto, Kopda Aksan dan Praka Nugroho Cahyo Purnomo. Sedangkan anggota Kodam XVII Cenderawasih, yaitu Serma Mustari dan Serka Richard Baransano. (Paul Tambunan)