Respon Anies soal Rencana Hujan Buatan BPPT

| 05 Jul 2019 12:58
Respon Anies soal Rencana Hujan Buatan BPPT
Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta. (Anto/era.id)
Jakarta, era.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terlalu terburu-buru mengumumkan rencana penerapan teknologi modifikasi cuaca Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang akan menghasilkan hujan buatan. 

"Soal hujan, nanti sesudah matang baru diumumkan. Menurut saya BPPT offside tuh jadi sebelum matang sebelum semuanya siap baru kita. Klo kita hanya menjadi perdebatan saja," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019).

Pandangan Anies, sebaiknya Pemprov DKI tidak hanya akan melakukan cara jangka pendek untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Saat ini, kata Anies, pihaknya sedang mencari cara jangka panjang agar kualitas udara di Jakarta terus membaik.

Menurut Anies rilis yang dikeluarkan BPPT itu tidak seharusnya diungkap ke publik. Sebab, kata Anies, rencana hujan buatan itu masih perlu dikaji dan dibicarakan.

"Saya mendengar BPPT sudah menyampaikan keluar. Perlu saya sampaikan bahwa itu tidak seharusnya dibicarakan dulu sebelum matang memang mau dilakukan dulu apa tidak," tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. 

Supaya kamu tahu, BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) menyiapkan tiga skenario kegiatan TMC khusus mengatasi pencemaran udara. 

“TMC untuk mengatasi pencemaran udara yang disebabkan kegiatan perekonomian baru pertama kali dilaksanakan. Gubernur DKI Jakarta sudah memberkani lampu hijau dan meminta agar TMC dilaksanakan paling cepat setelah tanggal 10 Juli dan paling lambat sebelum periode anak sekolah masuk pasca libur,” ungkap Kepala BPPT Hammam Riza. 

BBTMC akan menawarkan tiga skenario teknologi modifikasi cuaca untuk antisipasi pencemaran udara, yakni metode pertama adalah  penyemaian awan dengan garam NaCL akan dilakukan disaat ada awan potensial agar hujan terjadi di wilayah Jakarta sehingga polutan yang ada di atmosfer Jakarta dan up wind bisa tersapu dan jatuh bersama dengan air hujan.

Metode kedua,  jika tidak ada awan potensial, dilakukan penghilangan lapisan inversi, yaitu dengan melakukan semai pada lapisan-lapisan inversi dengan menggunakan dry ice dengan tujuan lapisan tersebut menjadi tidak stabil.

Sementara yang ketiga, dengan metode water spraying dari darat menggunakan alat Ground Mist Generator yang akan ditempatkan di 10 lokasi di daerah up wind.

 

Rekomendasi