"Pokoknya, (pertemuan) tadi hanya kekeluargaan dan menjaga kebersamaan partai-partai koalisi," kata Cak Imin di kantor DPP Partai NasDem, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019).
Dia membantah pertemuan ini dikaitkan dengan pembahasan kursi pimpinan MPR. Belakangan, PKB dan Partai NasDem disebut-sebut bakal mengisi salah satu kursi pimpinan MPR.
Sementara, Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate menegaskan, pertemuan kali ini tak membahas pimpinan MPR. Katanya, pertemuan ini hanya membahas soal nasib koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf ke depan.
"Kalau koalisi kan harus solid untuk mempertegas agar informasi tidak bias, tidak ditafsirkan dengan spekulasi yang banyak. Koalisi ini harus solid," ungkapnya.
Menurutnya, masalah pimpinan MPR bakal dibicarakan lebih lanjut bersama seluruh parpol koalisi ini. Dari situ, akan ditentukan siapa yang berhak duduk sebagai Ketua MPR, Wakil Ketua MPR, sekaligus DPD.
Johnny memprediksi bakal ada dua paket pimpinan MPR yang diajukan.
"Itu analisis saya saja. Karena UU MD3 mensyaratkan ada lima pimpinan dan harus selalu ada DPD. Kebetulan fraksi di DPR ada 9, maka dia berpotensi ada dua paket," katanya.
Johnny menambahkan, partainya sudah menggodok nama kader yang dirasa cocok menduduki jabatan tersebut. Nama yang bakal disodorkan adalah yang punya rekam jejak yang baik dan berpengalaman.
"Kalau NasDem pasti mencalonkan yang punya rekam jekak baik, berpengalaman, cukup senior dan akan memberikan warna paling tidak di MPR, kami sih mempertimbangkan secara serius untuk representasi gender," ujarnya.
Selain mengadakan pertemuan dengan Cak Imin, Partai NasDem akan menjamu sejumlah tokoh dari koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf. di antaranya Plt Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.