Menurut pemberitaan yang ditulis Detik, udara Jakarta pada pagi sekitar pukul 06.49 WIB tercatat di angka 135 Air Quality Index (AQI) berdasar hasil pantauan AirVisual. Dengan angka itu, Jakarta jadi kota dengan polusi terburuk ketiga di dunia.
Dengan aplikasi yang sama, kami kemudian mendeteksi tingkat pencemaran udara di Seririt. Hasilnya, terbukti, kualitas udara di Seririt jauh lebih baik ketimbang di Jakarta dengan catatan 46 AQI.
AQI adalah indeks untuk menggambarkan tingkat kualitas udara di sebuah daerah. Penghitungan AQI didasarkan pada enam jenis polutan utama, yaitu karbon monoksida, nitrogen dioksida, PM 2,5, PM 10, serta ozon permukaan tanah.
Indeks AQI berada di rentang 0-500. Makin tinggi angkanya, berarti makin tinggi juga pulusi udara di sebuah wilayah. Skor 0-5 menggambarkan kualitas udara yang sangat bagus, sedang 51-100 terkategori sebagai moderat.
Angka 101-150 terklasifikasi sebagai kualitas udara yang tak sehat bagi orang-orang sensitif. Selanjutnya, angka 151-200 menggambarkan udara tidak sehat. Angka 201-203 menandai kualitas udara yang sangat tidak sehat, sementara angka 301-500 menandakan kualitas udara yang berbahaya.
Sekitar Jakarta
Jika kualitas udara di Jakarta amat jadi sorotan, bagaimana dengan wilayah penyangga yang ada di sekitar Ibu Kota? Menurut pemantauan AirVisual yang kami lakukan di waktu berdekatan, kualitas udara di Bekasi tercatat lebih parah dari Jakarta.
Pantauan menunjukkan Bekasi mencatat angka pencemaran udara hingga 160 AQI. Depok dan Tangerang lebih parah lagi. Menurut pantauan, angka pencemaran udara di dua daerah itu sama-sama mencapai 163 AQI.
Kalau ada wilayah penyangga yang memiliki kualitas udara lebh baik, Bogor barangkali yang paling oke. Pantauan AirVisual di wilayah Bogor menunjukkan angka 48 AQI, jauh dibanding wilayah-wilayah lain yang kami pantau.